Kata Kunci

Blogumulus by Roy Tanck and Amanda Fazani

Operasi Jantung!


PULANG besuk sejawat yang dioperasi jantung akibat merokok, istri memancing suami yang perokok berat, "Ngeri ya, operasi jantung akibat tersumbat nikotin!" "Kenapa mesti ngeri, di tangan dokter ahli terbaik!" sambut suami.
"Tak kaulihat dadanya seperti habis dicabik-cabik beruang bekas irisan untuk mem-by pass saluran darahnya?" entak istri. "Setelah melihat yang seperti itu, wajar orang takut dan berhenti merokok!"

"Kenapa harus takut dan berhenti merokok?" timpal suami. "Justru dengan menyaksikan sendiri sakit jantung akibat merokok sudah bisa diatasi dengan operasi by pass, perokok merasa aman, ada jalan keluar dari ancaman mematikan itu!" "Tapi pikirkan biaya operasinya yang mahal, puluhan bahkan ratusan juta!" tukas istri.


"Yang membayar kan asuransi!" sambut suami. "Tak salah memanfaatkan fasilitas yang telah dibeli dengan bertahun-tahun disiplin membayar preminya!". "Susah bicara dengan pecandu yang berstadium masokhis, mencari kenikmatan dengan menyakiti diri sendiri!" timpal istri.

"Lebih baik masokhis, mencari kenikmatan dengan menyakiti diri sendiri, daripada politisi busuk dan berbagai jenis penindas lain yang terbiasa mencari kenikmatan untuk dirinya dengan merugikan, menyakiti, atau mengorbankan orang lain!" sambut suami. "Lebih buruk lagi, yang dirugikan dan dikorbankan itu rakyat, yang seharusnya wajib ia bela dan perjuangkan nasibnya!"
"Justru wajar kalau orang punya kekuasaan mengutak-atik anggaran, mengalihkan dana publik yang semestinya untuk kesejahteraan rakyat menjadi pemuas nafsu dirinya dan kelompok elite semata!" tukas istri. "Kalau tak begitu tak ada segala bentuk dikotomi elite-massa, dari feodalisme sampai demokrasi-demokrasian model dari rakyat, oleh elite, untuk elite; mendapat kekuasaan dari rakyat, dijalankan oleh elite, untuk sebesar-besarnya kemakmuran elite!"

"Akibat demokrasi-demokrasian seperti itu mencengkeram bangsa kita sepanjang lima dekade, negara jadi seperti penderita jantung tersumbat candu hak-hak istimewa elite!" timpal suami. "Karena itu, negara-bangsa ini perlu operasi jantung, mem-by pass saluran darah yang tersumbat candu kebiasaan buruk elite tersebut!"
"Bagaimana mengoperasinya?" kejar istri. "Di-by pass dengan mengefektifkan kontrak sosial para elite, hingga setiap jabatan publik yang diperoleh dari rakyat sepenuhnya diaktualisasi dan diorientasikan pada kepentingan rakyat! Dengan aktualisasi dan orientasi sikap-tindak elite yang sedemikian, demokrasi kembali ke fitrahnya: dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat!"
"Tapi bagaimana kalau masih banyak elite yang alergi pada kontrak sosial, bahkan mendengar istilahnya saja pun?" tukas istri. "Justru itu yang di-by pass!" timpal suami.

"Saluran-saluran tersumbat itu diganti dengan saluran baru agar distribusi darah lancar sampai jaringan pembuluh kapiler paling ujung sekalipun!". "Tapi mengefektifkan kontrak sosial itu tak mudah!" sambut istri. "Sama tak mudahnya dengan menghentikanmu dari kecanduan merokok!"

Pembaca budiman: Buras ini pernah dimuat dalam Lampung Post edisi Minggu, 13 Maret 2005. Artikel Buras terkini akan kami sajikan setelah kondisi kesehatan H. Bambang Eka Wijaya kembali pulih.

0 komentar: