Kata Kunci

Blogumulus by Roy Tanck and Amanda Fazani

Mewaspadai Pembusukan Kekuasaan!


"KAKEK pernah cerita tentang kapur barus—kamper pewangi alami—asal Tapian Nauli, ditemukan penakluk di bawah takhta raja Persia!" ujar cucu. "Sepenting itu rupanya aroma harum takhta sehingga harus didatangkan pewangi terbaik dari pantai barat Sumatera ke Timur Tengah!"

"Aroma harum takhta jelas prioritas bagi raja, bahkan semerbaknya harus menebar luas ke luar istana!" timpal kakek. "Aroma itu dijadikan raja sebagai citra—kesan—tentang dirinya di benak rakyatnya, bahwa raja itu harum! Citra yang kuat itu jelas bisa menutupi kalaupun ada bau kurang sedap di lingkungan istana!"

"Namun dengan catatan sejarah istana Persia pernah ditaklukkan invasi asing menunjukkan, sekadar citra harum saja tak cukup!" tukas cucu. "Meski citra wanginya raja bisa menutupi bau kurang sedap, proses pembusukan kekuasaan di seputar istana terus berlangsung memperlemah negaranya hingga kalah saat diserang asing!"


"Orang memang harus belajar dari sejarah! Dalam hal ini untuk mewaspadai pembusukan kekuasaan yang bisa memperlemah negara!" timpal kakek. "Lebih lagi jika harumnya citra penguasa kalah oleh bau kurang sedap di sekitar kekuasaannya!"

"Justru itu yang cenderung sedang terjadi!" potong cucu. "Di balik citra harumnya penguasa, rupanya merebak semilir bau kurang sedap dari lingkungan kekuasaan sehingga jajak pendapat Kompas akhir 2010 mencatat sebanyak 80,6 persen responden menilai pemerintahan Yudhoyono tidak bersih korupsi!" (Kompas, 3-1)

"Kalau sudah sedemikian besar skala responden yang menilai begitu, tampak sikap mewaspadai pembusukan kekuasaan harus jadi prioritas, khususnya justru oleh lingkungan dalam kekuasaan itu sendiri!" tegas kakek. "Dengan skala empat dari setiap lima responden telah mencium bau kurang sedap itu, bisa jadi telah mengalahkan harumnya citra penguasa! Jika hal itu tak disikapi dengan tepat, proses pembusukan kekuasaan bisa berlanjut menjadi lebih buruk!"

"Penyikapan tepat penting, sebab hasil jajak pendapat yang diberi judul ‘2011, Kepercayaan kepada Pemerintah Pudar' itu juga mencatat negatif dengan skala serius berbagai hal yang bisa mempercepat proses pembusukan kekuasaan!" tegas cucu. "Antara lain, 73 persen responden tak puas atas kinerja wakil rakyat di DPR, 68 persen mengapresiasi negatif parpol, 73,8 persen kecewa pada usaha pemerintah menangani kasus-kasus korupsi! Secara komprehensif terlihat, lebih dua per tiga elemen negatif telah meruyak dalam proses pembusukan kekuasaan! Mau dibiarkan sejauh mana lagi?" ***

0 komentar: