Kata Kunci

Blogumulus by Roy Tanck and Amanda Fazani

Rp86 Triliun buat Garis Kemiskinan 72 Sen Dolar/Hari!


"DENGAN garis kemiskinan 2010 konsumsi per jiwa Rp192,354 per bulan—
per hari 72 sen dolar AS (kurs Rp9.000/dolar)—ada 31,02 juta orang miskin di Indonesia, 13,33% dari 237 juta penduduk!" ujar Umar. "Untuk menekan kemiskinan itu jadi 11,25-12,5% pada garis kemiskinan 72 sen dolar AS itu, APBN 2011 mengucurkan Rp86,1 triliun, naik dari 2010 Rp80,1 triliun!" (Kompas, 8-1)

"Jika pakai cara orang bodoh, APBN Rp86,1 triliun itu dibagi tunai kepada 30,2 juta orang miskin, setiap orang dapat tunjangan konsumsi lebih Rp2,5 juta setahun atau lebih Rp200 ribu per bulan, pada 2011 angka kemiskinan bukan cuma turun jadi 11,25-12-5 persen, malah langsung jadi nol persen!" sambut Amir. "Tahun berikutnya, dana itu dilembagakan sebagai jaminan sosial seperti di negara kesejahteraan—
welfare state! Artinya yang dapat pekerjaan tetap atau usahanya tumbuh, jaminan dihentikan! Sedang yang baru bernasib malang kena PHK, dapat jaminan sosial!"



"Tapi yang dipakai cara orang pintar!" entak Umar. "Dana itu dipecah dalam beraneka program yang melibatkan banyak lembaga dan orang ikut menanganinya, harus pula bisa digunakan para pejabat teras untuk membangun citra pemerintah yang murah hati dengan menyerahkan langsung paket bantuan pada warga miskin!"

"Karena terlalu banyak lembaga dan orang yang menanganinya, sebagian besar dananya malah habis buat biaya transpor, rapat-rapat, sosialisasi, seremoni penyerahan bantuan, tinggal sedikit yang benar-benar diterima warga miskin!" tukas Amir. "Akibatnya, usaha menurunkan kemiskinan, dengan dana APBN 2010 sebesar Rp80,1 triliun yang didistribusikan pakai cara orang pintar itu cuma menurunkan kemiskinan 1,5 persen! Begitu pula target APBN 2011 dengan Rp86,1 triliun!"

"Boncengan berbagai kepentingan dalam program mengatasi kemiskinan, terutama kepentingan politik yang menjadikan kemiskinan sebagai lahan membangun popularitas, membuat kegiatannya jadi lebih bernuansa teatrikal dramatis, tak sebanding dengan besar dananya!" timpal Umar. "Juga rendahnya garis kemiskinan mempersempit warga miskin yang jadi sasaran! Padahal, jumlah sesungguhnya warga miskin negeri kita jauh lebih besar dari itu! Jika garis kemiskinan dibuat genap satu dolar AS per hari saja, jumlah orang miskin di atas 50 juta! Apalagi pakai garis kemiskinan Bank Dunia dua dolar per hari, bisa di atas 100 juta!"

"Maka itu, harus diprioritaskan program yang bisa langsung ke sasaran!" tegas Amir. "Kalau tidak, dana program kemiskinan lebih dinikmati para pembonceng ketimbang warga miskin!" ***

0 komentar: