Kata Kunci

Blogumulus by Roy Tanck and Amanda Fazani

Ajaib, BBM Hilang dengan Sendirinya!


"RELATIF mendadak, sepekan terakhir ini antrean panjang pembelian BBM bersubsidi—terutama premium—terjadi berganti-ganti di SPBU (stasiun pengisian bahan bakar umum) Lampung!" ujar Umar. "Setiap SPBU yang baru kedatangan pasokan BBM langsung dikerubuti antrean panjang, sedang sejumlah SPBU lainnya lengang kehabisan BBM hingga tak bisa melayani konsumen!"

"Ajaib, BBM yang sepekan sebelumnya masih normal dan lancar, tiba-tiba hilang dengan sendirinya, jadi langka nyaris di semua SPBU!" timpal Umar. "Lebih ajaib lagi, pasokan Pertamina kepada SPBU dinyatakan cukup sesuai kuota! Tapi nyatanya, umumnya SPBU melayani pembeli hanya seusai menerima pasokan!"

"Tapi kata pejabat Pemerintah Provinsi Lampung kelangkaan BBM ini terjadi akibat pertambahan jumlah kendaraan bermotor di daerah ini!" sela Umar. "Pemprov telah menyampaikan permintaan tambahan kuota BBM ke Pertamina!"


"Kalau permintaan tambahan kuota itu dipenuhi Pertamina, alhamdulillah!" sambut Amir.

"Cuma, kalau dilihat dari terjadinya kelangkaan yang relatif dadakan, dari sebelumnya normal hingga saling tuding siapa yang jadi biang krisis—terakhir pedagang besar menuding pengecer karena antre jeriken dan drum—penambahan kuota bisa-bisa juga tak menyelesaikan masalah!"

"Maksudmu meskipun ditambah kuota, kelangkaan tak teratasi juga?" kejar Umar.

"Kalau penyebab dari normal mendadak hilang dengan sendirinya itu belum ditemukan secara nyata, bukan mustahil penambahan pasokan saja tak dijamin menyelesaikan masalah!" tegas Amir. "Betapa, pokok masalah sesungguhnya adalah perbedaan harga yang sampai dua kali lipat BBM subsidi dengan nonsubsidi! Jadi, sebelum berhasil ditemukan kausalitas dari normal tiba-tiba jadi langka itu, pokok masalah yang sesungguhnya memang belum dipecahkan!"

"Masalahnya bisa hilang dengan sendirinya begitu, seharusnya bisa ditemukan dengan
sendirinya juga!" timpal Umar. "Jadi, harus bisa adu mantra, atau adu siluman untuk menyingkap misteri di balik keajaiban BBM bersubsidi yang bisa hilang dengan sendirinya itu!"

"Adu pintar atau adu licik dengan segala ngelmu itu perlu dicoba, agar kebingungan warga melihat keajaiban BBM bisa mendadak hilang dengan sendirinya itu bisa dapat jawaban!" tegas Amir. "Kalau ternyata tak mampu menyingkap rahasia keajaiban itu, apa boleh buat, tambah kuotanya! Kurang juga, tambah lagi! Tambah terus sampai kekenyangan!" ***


0 komentar: