Kata Kunci

Blogumulus by Roy Tanck and Amanda Fazani

Indonesia, 'Superpower' Blok Islam!


"MENGUTIP Samuel Huntington, dunia terbagi menjadi empat blok—Barat/Yahudi-Kristen, Buddha, Hindu, dan Islam—dengan Islam satu-satunya blok yang tak punya superpower, Masdar F. Mas'udi—Rais Syuriah PB NU—mengunggulkan Indonesia menjadi calon superpower di antara 51 negara Islam di dunia!" ujar Umar. "Dalam diskusi bedah buku karya Masdar Syarah Konstitusi UUD 1945 dalam Perspektif Islam di IAIN Raden Intan, Rabu (15-6), ia menyebut kelemahan Indonesia dalam meraih superpower itu adalah kualitas sumber daya manusia—SDM dan korupsi, yang mengakibatkan lebih 65 tahun merdeka cita-cita proklamasi masih jauh dari kenyataan!"

"Yang menyedihkan, semakin hari akhir-akhir ini justru semakin ramai kasus korupsi terungkap, bahkan kian dekat pula dengan poros kekuasaan!" timpal Amir. "Sedang pembangunan SDM, seperti di Lampung, semakin besar juga jumlah murid yang terancam kesulitan mendapatkan ruang di sekolah lanjutan! Jadi, dari kedua syarat untuk meraih posisi superpower di blok Islam, seperti dimaksud Masdar, realitasnya justru berjalan melawan arus! Artinya, kalau tak berhasil diatasi, prospeknya bakal kian jauh dari harapan pula!"


"Kayaknya itulah masalah krusial bangsa kita, karena jika realitasnya cenderung terus semakin menjauh dari ideal cita-cita kemerdekaan—gagal mewujudkan kesejahteraan berkeadilan sosial bagi seluruh rakyat—bisa menyulut radikalisme, yang juga merebak melalui jaringan keagamaan dibalut beraneka alasan!" tegas Umar. "Akibatnya, semua keunggulan yang dimiliki Indonesia sebagai potensi untuk meraih posisi superpower di blok Islam menjadi sia-sia! Secara konkret yang terjadi sebaliknya, bukan peningkatan kesejahteraan rakyat yang terwujud, melainkan kesengsaraan jadi lebih mendalam!"

"Semua itu terjadi akibat kemunduran moralitas, utamanya di kalangan elite bangsa, selain yang berwujud korupsi, kenyataan yang lebih buruk lagi, jatuhnya sumber-sumber strategis ekonomi bangsa ke tangan asing! Ini bisa mempersulit usaha peraihan posisi superpower!" timpal Amir. "Contohnya, sektor pertambangan 75% dikuasai asing, perbankan nasional 50,6%, sektor telekomunikasi XL 80%, Indosat 70%, bursa saham porsi pemain lokal cuma 2%, ritel usaha milik asing sudah pun merasuk jauh ke perdesaan!"

"Meskipun demikian, bukan berarti peluang Indonesia menjadi superpower di blok Islam sudah habis!" tegas Umar. "Jika dapat rahmat pemimpin yang tepat—seperti AS krisis fatal ekonomi 1930-an bisa diatasi, memenangi PD II, dan bangkit jadi superpower—Indonesia juga bisa menjadi superpower!" ***


0 komentar: