Kata Kunci

Blogumulus by Roy Tanck and Amanda Fazani

Sapi Australia Lebih Beruntung Dibanding TKI


"SELAIN berulang disebutkan presenter televisi, di Facebook juga didiskusikan, nasib sapi Australia ternyata lebih baik daripada tenaga kerja Indonesia (TKI) di luar negeri!" ujar Umar. "Karena sapi Australia saat dipotong di sini disakiti, sejak 8 Juni 2011 pemerintah Australia menyetop pengiriman sapi mereka ke Indonesia! Sebaliknya, leher Ruyati (TKI) dipancung di Arab Saudi, pemerintah Indonesia justru melempar tanggung jawab!"

"Memang!" timpal Amir. "Pemerintah melempar tanggung jawab, seperti dinyatakan Menlu Marty Natalegawa, India dan Nigeria juga mengalami hal serupa! Masak disamakan dengan India dan Nigeria, padahal Indonesia negara berpenduduk muslim terbesar di dunia, sedangkan kedua negara itu tak punya bargain sebaik Indonesia!"

"Tampak betapa lemahnya diplomasi Indonesia, hingga sebagai negara berpenduduk muslim terbesar di dunia bisa diremehkan Arab Saudi!" sambut Umar. "Padahal, seharusnya dengan realitas itu, Arab Saudi sebagai asal agama Islam seyogianya sangat menghormati persahabatannya dengan bangsa Indonesia yang mayoritas muslim! Artinya, untuk menempatkan posisi bangsa pada proporsinya saja, diplomasi pemerintahan negara kita gagal!"


"Perbandingannya seperti kau sebut tadi, 'harkat dan martabat' sapi saja oleh pemerintah Australia dibela dan dilindungi sampai menghentikan pengirimannya ke Indonesia, sedang TKI sampai dihukum pancung pun tak dapat pembelaan dan perlindungan nyata!" tukas Amir.

"Anehnya, setiap calon TKI mengurus rekomendasi bekerja di luar negeri dikutip Depnakertrans uang perlindungan 15 dolar AS (sekitar Rp130 ribu). Saat penempatan, PJTKI membayar lagi asuransi perlindungan setiap TKI Rp400 ribu! Tapi semua jaminan itu cuma pepesan kosong dalam memberi perlindungan pada TKI!"

"Jadi praktis, penanganan TKI selama ini masih lebih besar aspek retorikanya! Sedangkan realitasnya, TKI justru disiapkan menjadi pahlawan devisa dalam arti sesungguhnya, dikorbankan jiwa-raganya!" timpal Umar. "Dari uang perlindungan yang dikutip tak sebanding dengan perlindungan yang mereka dapatkan, tampak pemerintah juga menjadikan TKI sapi perah, lebih utama perolehan devisanya daripada nasib pahlawannya!"

"Alhasil kasihan Presiden SBY, dibohongi para pembantunya!" tegas Amir. "Dia pidato di forum ILO mendapat standing applause atas pernyataannya bahwa Indonesia telah memberikan perlindungan terbaik kepada buruh migran (TKI), terbukti yang dialami TKI justru perlindungan terburuk!" ***


1 komentar:

22 Juni 2011 pukul 15.56 Mas Huda mengatakan...

Assalmu'alaikum Pak bambang Eka..?
Lagi-lagi pemrintah indonesia kecolongan dengan pemerintah Arab Saudi..
kalau kita memberangkatkan anggota keluarga dari tanah air sebagai pekerja, namun bagi orang yang menerima TKI kita yang disana hanya sebai BUDAK Pak..