Kata Kunci

Blogumulus by Roy Tanck and Amanda Fazani

Akibat Pancasila Cuma Keniscayaan! (2)


"PANCASILA hingga usianya 66 tahun belum secara nyata diimplementasi mewujudkan kesejahteraan berkeadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia oleh rezim-rezim yang berkuasa!" ujar Umar."Itu terjadi akibat sebagai galian Bung Karno dari bumi dan kebudayaan Indonesia diniscayakan Pancasila bersemayam di sanubari setiap warga bangsa! Tapi alasan itu cuma selubung dari penyimpangan Pancasila untuk kepentingan kekuasaan!"

"Di era Bung Karno selaku penggali Pancasila itu sendiri berkuasa, lima tahun pertama habis untuk mempertahankan kemerdekaan dari penjajah yang ingin kembali berkuasa!" sambut Amir. "Lima tahun kedua sibuk menyiapkan pemilu demokratis lewat UUDS 1950 yang liberal, menghasilkan kabinet parlementer yang jatuh bangun terus! Labilitas itu diperburuk Konstituante (badan penyusun UUD baru) yang tak kunjung selesai! Mengatasi kelabilan itu, Bung Karno 5 Juli 1959 mengeluarkan dekrit kembali ke UUD 1945—yang ada Pancasila di Pembukaan-nya!"


"Meski kembali ke UUD 1945, Bung Karno bukan mengimplementasikan Pancasila, tetapi justru mengindoktrinasikan Nasakom—dengan komunis yang bukan dari budaya Indonesia!" tukas Umar. "Penyimpangan Pancasila dengan mengakomodasi komunis itu penyebab kejatuhan Bung Karno!"

"Namun dengan alasan pencemaran Pancasila dengan komunis oleh Orde Lama itu, Orde Baru mengayun ke sisi lain, pengamalan Pancasila secara murni dan konsekuen!" timpal Amir. "Giliran Pancasila diindoktrinasikan lewat penataran P4—Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila—dengan Menggala sebagai kualifikasi Pancasilais tertinggi!"

"Tapi dengan itu sebenarnya Pancasila diperalat untuk melestarikan kekuasaan rezim Orde Baru, tak kepalang dengan cara represif—menindas—siapa atau kelompok apa pun yang dianggap bisa mengancam kelestarian status quo!" tukas Umar. "Diperalatnya Pancasila dengan dalih pengamalan murni dan konsekuen, menebar trauma akibat penindasan terhadap aktivis prodemokrasi, dan lebih kejam lagi pada anak-cucu mantan anggota PKI yang dicabut hak-hak sipilnya tanpa proses pengadilan sehingga mereka tak bisa jadi PNS, polisi, tentara, jaksa, dan sebagainya!"

"Reformasi bertolak dari trauma penindasan memperalat Pancasila oleh Orde Baru itu!" timpal Amir. "Rezim penguasa kini pun mengayun Pancasila terjauh dari eksaminasinya terhadap warga bangsa, di SD-SMP-SMA dan perguruan tinggi Pendidikan Pancasila diganti dengan Pendidikan Kewarganegaraan! Pancasila pun benar-benar tinggal sebatas keniscayaan!" ***

0 komentar: