"MENTERI Negara Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan, Selasa pagi, kecewa di gardu tol Senayan arah Slipi. Antrean mobil masuk tol sudah panjang, hanya dilayani dua gardu (manual dan otomatis), sedang dua gardu tol lagi masih tutup!" ujar Umar.
"Dahlan turun dari mobil yang ia kendarai sendiri, membuka gardu tol yang tadi tutup, dan mempersilakan mobil lewat gratis!"
"Sang Menteri kecewa karena tiga bulan lalu ia sudah memberi petunjuk jika antrean lebih lima mobil agar dibuka layanan gardu baru, ternyata pagi itu antrean sudah lebih 30 mobil tak juga dibuka gardu baru!" timpal Amir.
"Namun, intinya Menteri kecewa pelayanan BUMN pada customer belum optimal, masih jauh dari harapan! Jadi, bukan cuma kecewa pada petugas gardu tol yang terlambat masuk, melainkan juga kecewa pada pelayanan BUMN secara umum, terutama yang langsung melayani publik seperti di bidang transportasi!"
"Bicara layanan publik BUMN bidang transportasi darat, laut, dan udara, sekaligus terkait dengan terminal, pelabuhan, dan bandara, jelas dalam banyak hal masih membuat Menteri kecewa!" tegas Umar.
"Dalam banyak hal, layanan itu masih kurang memadai, umumnya akibat orientasinya yang cenderung terlalu komersial atau dipaksa cari untung besar, padahal pada sisi lain perawatan peranti operasional dan pelayanan oleh sumber daya manusianya (SDM) kurang berkualitas!"
"Tepatnya, profesionalisme pelayanan publiknya masih perlu peningkatan signifikan, tanpa kecuali sering konsumen harus bayar lebih mahal dari layanan swasta di bidang usaha sejenis!" timpal Amir.
"Lebih sulit lagi dinilai jika usaha monopoli sehingga tak ada bandingan, seperti kereta api!
Di Jepang, BUMN kereta api—JR (Japan Railway)—yang juga mengoperasikan Shinkansen tak kalah bersaing layanan dengan KA swasta! Di sini, membuat palang kereta di banyak lintasan ogah sehingga setiap kali terjadi seperti di Tasikmalaya, Minggu (18-3), 11 nyawa sekali melayang tergilas KA!" "Tindakan Dahlan di gardu tol Selasa pagi itu mengalunkan gema strategis di lingkungan BUMN nasional!" tegas Umar. "Semua unsur dalam jajaran BUMN, pimpinan, sampai pekerja lapisan terbawah supaya bekerja keras dengan orientasi mewujudkan BUMN itu tangan negara untuk melayani rakyat meningkatkan kesejahteraannya! Dengan begitu, harus diciptakan keseimbangan orientasi antara fungsi eksistensial BUMN sebagai tangan negara melayani rakyat dan BUMN sebagai lembaga bisnis yang harus cari laba! Terciptanya kedua sisi itu akan menghasilkan keseimbangan yang ideal pada kehidupan BUMN!" ***
Di Jepang, BUMN kereta api—JR (Japan Railway)—yang juga mengoperasikan Shinkansen tak kalah bersaing layanan dengan KA swasta! Di sini, membuat palang kereta di banyak lintasan ogah sehingga setiap kali terjadi seperti di Tasikmalaya, Minggu (18-3), 11 nyawa sekali melayang tergilas KA!" "Tindakan Dahlan di gardu tol Selasa pagi itu mengalunkan gema strategis di lingkungan BUMN nasional!" tegas Umar. "Semua unsur dalam jajaran BUMN, pimpinan, sampai pekerja lapisan terbawah supaya bekerja keras dengan orientasi mewujudkan BUMN itu tangan negara untuk melayani rakyat meningkatkan kesejahteraannya! Dengan begitu, harus diciptakan keseimbangan orientasi antara fungsi eksistensial BUMN sebagai tangan negara melayani rakyat dan BUMN sebagai lembaga bisnis yang harus cari laba! Terciptanya kedua sisi itu akan menghasilkan keseimbangan yang ideal pada kehidupan BUMN!" ***
0 komentar:
Posting Komentar