"DASAR geblek kau, Inem!" entak nyonya besar. "Kamar anakku pakai AC, air condition, artinya pendingin udara, malah kau pasang kipas dari kamarmu untuk menidurkan dia!"
"Maaf, Nyah!" sambut Inem. "Kipas angin ini kupakai mengusir nyamuk DBD yang sedang mengganas! Angin yang disemburkan kipas angin ini tak bisa ditembus nyamuk, anak yang tidur aman dari serangan nyamuk!"
"Sok pintar!" entak nyonya. "Tau dari mana?" "Mikir sendiri!" jawab Inem. "Soalnya kubaca di Lampung Post, Kecamatan Teluk Betung Utara ini, Menteng-nya Bandar Lampung, terbanyak korban DBD-nya di kota Bandar Lampung! Itu bisa terjadi karena kebanyakan korban itu tidur pagi dalam ruang ber-AC, yang nyaman bagi nyamuk penyebar virus DBD!"
"Memangnya Kecamatan Teluk Betung Utara pemuncak jumlah korban wabah DBD di Bandar Lampung?" kejar nyonya. "Kau jangan macem-macem di daerah orang kaya, nanti dilapor ke polisi mencemarkan nama baik, menciptakan kesan negatif kecakapan mereka!"
"Ini bukan soal kecakapan, tapi kepedulian!" tegas Inem. "Kalau aku tak peduli, kumatikan kipasnya! Anak ibu dikerubuti nyamuk DBD!" "Jangan!" seru nyonya. "Biarkan dia tidur pakai kipas, terlanjur kau pasang! Tapi kenapa, di pelosok kabupaten yang tak pakai AC banyak jatuh korban DBD juga?"
"Mungkin kurang orang yang peduli untuk jadi penganjur 3-M, menguras dan menutup tempat air agar nyamuk tak bertelur di situ, mengubur barang bekas agar tak berisi air hujan yang bisa dijadikan sarang nyamuk aedes aegepty!" jelas Inem. "Kebanyakan pejabat daerah hanya sibuk mengurus kepentingsn sendiri, tak peduli warganya butuh perhatian mereka!"
"Kau asal tuding orang serba salah!" entak nyonya. "Padahal ketentuan 3-M berapa hari harus menguras bak saja kau tidak tahu!" "Usia telur nyamuk menjadi larva, menetas dan sampai jadi nyamuk dewasa siklusnya 7 atau 8 hari!" jelas Inem. "Jadi untuk memutus siklus pengembangbiakannya, bak harus dikuras lebih cepat dari siklus tersebut!"
"Busyet! Ternyata kau lebih rajin baca koran daripada aku!" tukasa nyonya. "Lantas kenapa wabah DBD tak henti merebak?" "Karena para pejabat, di dalam dan luar kota sama tak serius kepeduliannya menghabisi DBD!" tegas Inem. "Kalau serius, nyamuk tak diberi peluang berbiak dan menyerang!" ***
0 komentar:
Posting Komentar