"SUDAH 67 tahun merdeka, rakyat banyak yang rawan gizi?" tukas cucu. "Apa ada jenis drakula yang mengisap darah rakyat?"
"Gosip di kawasan Sumatera tengah dan utara menyebut pelasik, makhluk pengisap darah balita secara tak terlihat mata!" jelas kakek.
"Atas korbannya yang pucat sakit-sakitan, 'orang pintar' bisa memastikan itu korban pelasik dan menyembuhkannya!"
"Kalau korbannya jadi semua umur dan meluas di luar kawasan tadi, bisa jadi ada drakula jenis lain mengisap darah rakyat!" tukas cucu.
"Bukan mustahil!" ujar kakek. "Drakula sering sukar dikenali dari fisiknya, tapi lewat sifatnya! Apalagi korbannya banyak, seperti terlihat pada rakyat rawan gizi, bisa jadi sifat drakula itu merasuki suatu sendi kekuasaan!"
"Pada sendi kekuasaan itu drakula mengisap justru di saluran asupan gizi ke darah rakyat, lewat abuse of power!" timpal cucu.
"Lewat abuse of power saluran gizi rakyat dibatasi lalu diisap si penyekat sepuasnya hingga asupan gizi rakyat jadi terbatas!"
"Sumber gizi yang asupannya disekat itu antara lain daging sapi, yang hingga hari ini konsumsi/kapita/tahun hanya 2,2 kg, padahal Malaysia 47 kg!" tegas kakek.
"Lewat trik abuse of power, suplai daging sapi dikerjai hingga terkesan langka dan harganya naik dua kali lipat! Akibatnya, tak terjangkau lagi oleh rakyat jelata, dari Rp40 ribuan/kg menjadi di atas Rp80 ribuan/kg! Meski, biaya produksi daging sapi kini belum beranjak jauh dari semula, timbang hidup untuk sapi lokal Rp26 ribu/kg dan sapi bakalan impor Rp22 ribu/kg!"
"Abuse of power melonjakkan harga daging sapi di pasar lokal sampai 10 dolar AS/kg guna memberi laba besar bagi daging impor yang harganya 5 dolar AS/kg di pasar dunia—setara harga produksi sapi bakalan impor!" tegas cucu.
"Hitung saja dengan selisih harga pasar lokal dan dunia itu, berapa besar labanya! Tak ayal komitmen fee buat politisi atas izin impor berskala 1.600 ton daging sapi saja bisa Rp1 miliar seperti diungkap KPK!
Berapa besar pula komitmen fee berserak jadi bancakan atas 80 ribu ton kuota impor daging sapi 2013!"
"Sedihnya, rakyat cuma makan daging rata-rata 2 kg/orang/tahun!" entak kakek. "Kalau ada sebagian orang mengonsumsi lebih 20 kg/tahun, mayoritas rakyat cuma kebagian kurang dari 1 ons setahun! Rawan gizi, korban trik menaikkan harga daging di pasar lokal demi laba besar importir daging!" ***
0 komentar:
Posting Komentar