"DEMI mayoritas rakyat kebanyakan kembali mampu membeli daging sapi untuk asupan gizinya, pemerintah harus mengembalikan harga daging sapi ke Rp40 ribuan/kg!" ujar Umar. "Pemerintah bertanggung jawab atas kenaikan harga daging sapi jadi Rp100 ribuan/kg terakhir ini, karena kenaikan itu terjadi akibat trik para pejabat di tiga kementerian—pertanian, perdagangan, dan industri—yang memberlakukan tata niaga terselubung daging sapi untuk memberi laba importir daging sapi sampai 100% di atas harga pasar dunia!"
"Realitas itu tak adil bagi rakyat jelata, tak mampu membeli daging sapi yang jadi amat mahal!" tegas Amir. "Kemahalan itu menekan konsumsi daging sapi nasional yang hanya 2,2 kg/per kapita/tahun dibanding Malaysia 47 kg, bisa memperburuk gizi rakyat kebanyakan!"
"Trik menaikkan harga daging sapi di pasar lokal itu diselubungi dalih untuk swasembada daging sapi lokal, impor sapi bakalan dibatasi!" timpal Umar.
"Usai KPK membongkar commitment fee di balik bagi-bagi jatah impor daging sapi sebanyak 80 ribu ton per tahun ketahuan, dalih menaikkan jumlah sapi lokal itu cuma tabir! Tujuan sebenarnya trik itu terbukti, demi lebih besarnya commitment fee dari margin impor lewat tata niaga terselubung—bagi-bagi jatah kuota impor daging sapi!"
"Dalih Menteri Pertanian setelah mantan Presiden PKS ditahan KPK, pembatasan impor daging untuk menaikkan harga sapi rakyat demi 6,4 juta peternak di Tanah Air, alangkah baiknya jika dilakukan secara adil juga pada 200 juta rakyat jelata konsumen yang butuh perbaikan gizi!" tukas Amir.
"Artinya, laba peternak dinaikkan, tapi wajar! Semisal 20% dari biaya produksi Rp26 ribu/kg timbang hidup, harga di pasar lokal Rp50 ribuan/kg!"
"Peternakan rakyat itu cuma dijadikan dalih, kalau pemotongan sapi rakyat ditingkatkan, sapinya justru menjurus habis! Jelas, tujuan sebenarnya adalah laba tinggi buat importir daging sapi! Keadilan buat rakyat kebanyakan jadi tak mampu membeli daging sapi tak ada dalam mindset pejabat tiga kementerian itu!" timpal Umar.
"Karena itu, pemerintah harus mengembalikan harga daging sapi seperti semula, dengan menghapuskan semua tata niaga terselubung lewat pembatasan impor daging dan sapi bakalan! Kembalikan ke mekanisme pasar yang harganya ditentukan supply-demand berbasis daya beli rakyat!" ***
0 komentar:
Posting Komentar