Kata Kunci

Blogumulus by Roy Tanck and Amanda Fazani

Demi Kesejahteraan Rakyat!

"DALAM konsep feodalisme, kesejahteraan rakyat diwujudkan lewat pandum (pemberian) para tuan—tuan tanah, ndoro pejabat (politik), dan birokrat, sampai tuan majikan!" ujar Umar. "Demi kesejahteraan rakyat itu, agar ada yang dibagikan, sebelum membagi pada hambanya para tuan lebih dahulu menghimpun harta dari hasil memeras keringat hambanya!" 

"Celakanya para tuan tak pernah merasa puas dengan tumpukan hartanya setinggi apa pun itu!" timpal Amir. "Akibatnya, konsep pandum untuk kesejahteraan rakyat dalam feodalisme tak pernah terwujud! Selalu tinggal sebagai harapan pelipur lara buat hamba yang semakin tertindas—oleh para tuan yang juga cenderung semakin serakah hingga bagian hamba justru terus makin kecil saja!"

"Hal sama terjadi dalam praktik otonomi daerah!" tegas Umar. "Kesejahteraan rakyat benar-benar tergantung pada kemurahan hati para tuan (pejabat politik dan birokrat) yang menentukan besarnya anggaran untuk rakyat! Nyatanya, anggaran rutin untuk pejabat dan birokrat terus meningkat dengan konsekuensi malah anggaran untuk rakyat terus menurun! 

Jangankan untuk kesejahteraan rakyat, untuk infrastruktur kabupaten saja dibiarkan hancur! Dewasa ini, porsi anggaran untuk rakyat di semua kabupaten umumnya di bawah 30%!" "Singkat kata, de facto sistem yang efektif dalam praktik otonomi daerah dewasa ini tak lain dari feodalisme-parlementer!" tukas Amir. 

"Feodalisme yang dipraktikkan pejabat negara dan pemerintahan bersama wakil rakyat! Pada sisi lain, terhadap kaum buruh pandum atas kerja kerasnya ditetapkan pas-pasan oleh tuan majikan dan pejabat birokrat! Ada wakil buruh, tapi sebagian besar cuma embel-embel!" 

"Dengan prioritas pada timbunan harta para tuan itu, kesejahteraan rakyat tinggal penghias bibir dalam retorika maupun pembicaraan para tuan!" timpal Umar. "Bahkan de facto hal itu tersistem lahir-batin dalam pemerintahan! Sehingga, seorang presiden bisa resah ketika gaji kepala daerah sudah delapan tahun tidak naik, dan memerintahkan menteri keuangan dan menteri dalam negeri untuk segera menaikkannya! Tapi, di lain pihak, presiden tak gelisah terhadap nasib puluhan juta warga yang hidup di bawah garis kemiskinan sejak merdeka tak naik kesejahteraannya!" ***

0 komentar: