"TAK ada formasi jabatan puncak kekuasaan negara yang sehebat Indonesia, dari Presiden sampai semua jabatan puncak di partai penguasa—ketua Dewan Pembina, ketua Dewan Kehormatan, ketua Majelis Tinggi hingga de facto jabatan Ketua Umum DPP—terpadu pada satu orang, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY)!" ujar Umar.
"Tak bisa dibantah itu cerminan kemampuan SBY yang luar biasa!"
"Kita sepakat kemampuan SBY memang tak ada duanya di negeri ini hingga mayoritas rakyat memilihnya sebagai presiden dua periode masa jabatan!" timpal Amir.
"Dengan kemampuan luar biasa itu rakyat juga tak keberatan SBY merangkap semua jabatan puncak di partai penguasa! Sejauh ini tak ada keluhan terbuka dari rakyat untuk perangkapan macam-macam jabatan oleh SBY itu! Kalaupun ada kritik bernada sinis, cuma dari pengamat!"
"Rakyat tak mengeluh karena di sejumlah negara bukan saja lazim, melainkan malah sebagai tradisi ketua partai berkuasa sekaligus terpilih jadi presiden, lalu sekretaris jenderal partainya terangkai dengan jabatan perdana menteri!" tegas Umar.
"Tradisi seperti itu, antara lain terjadi di Kuba, Korea Utara, juga di negeri yang pertumbuhan ekonominya tertinggi di dunia, China! Indonesia sebagai negara dengan pertumbuhan ekonomi tertinggi kedua di dunia, selain mendekati China dalam pertumbuhan ekonomi, agaknya mendekati China juga dalam kaitan rangkap jabatan di puncak kekuasaan, ketua umum partai penguasa sekaligus presiden!"
"Kalau model tradisi rangkap jabatan penguasa China itu yang mau ditiru, di Indonesia menjadi klop!" tukas Amir. "Karena, selain de facto SBY ketua umum partai penguasa, Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPP partainya Ibas, putranya! Sehingga, dengan model China itu dengan SBY sebagai ketua umum partai di kursi presiden, didampingi Ibas di kursi perdana menteri!"
"Dengan rangkap jabatan presiden dan semua jabatan puncak partai penguasa kini sudah dalam one man show Indonesia, meniru model China dalam usaha memuncaki pertumbuhan ekonomi dunia bisa saja menjadi prioritas berikutnya!" timpal Umar.
"Menurut sejarah, Indonesia pernah memakai sistem presiden didampingi perdana menteri yang memerintah bersama! Pengalaman sejarah itu guru paling bijaksana! Apalagi rangkap semua jabatan itu untuk saat ini tak mudah diubah!" ***
0 komentar:
Posting Komentar