Kata Kunci

Blogumulus by Roy Tanck and Amanda Fazani

Tusuk Jari Atasi Ketegangan!

KAKEK menusukkan dan memutar-mutarkan jari tengah atau telunjuk berganti-ganti pada tengkuknya, bergeser dari satu titik ke titik berikutnya sampai rata ke semua otot pangkal leher belakang yang dirasanya tegang! "Cucu Kakek jauh-jauh, jadi memijit sendiri otot punggung yang tegang?" tukas tetangga. 

"Aku sedang melakukan fingerpunktur, tusuk jari, untuk mengendurkan otot-otot pangkal leher yang tegang!" jelas kakek. "Lumayan hasilnya! Kalau lazimnya jarum yang ditusuk-tusukkan ke pori-pori tubuh, ini jari ditekan dan diputar pada satu titik sampai terasa yang tadinya tegang jadi berkurang!"

"Dari mana dapat tekniknya?" kejar tetangga. "Pernah dengar tapi lupa orangnya!" jawab kakek. "Ternyata saat leher terasa tegang dicoba, lumayan! Tak lama, 5 sampai 10 menit cukup buat mengurai gumpalan kebekuan yang jadi penyebab ketegangan!" "Tuturan Kakek mengesankan, tubuh manusia juga merupakan refleksi tubuh masyarakat berbangsa!" timpal tetangga. 

"Ketegangan-ketegangan sosial di masyarakat bangsa juga terjadi akibat pembiaran terhadap gumpalan-gumpalan kebekuan masalah! Untuk mengatasi ketegangan itu ternyata juga perlu tusuk jari, sentuhan fokus dan komprehensif lewat Instruksi Presiden No. 2/2013!" 

"Akibat pembiaran yang berlarut-larut oleh pemerintah daerah dan nasional memang banyak masalah menjadi gumpalan kebekuan yang siap mengakibatkan stroke—pembuluh darah pecah pada jaringan yang tersumbat!" tukas kakek. 

"Dengan begitu, usaha mencegah merebaknya konflik di daerah-daerah seperti tujuan Inpres tersebut harus memakai prinsip tusuk jari, mengatasi sendiri ketegangan di tubuh (daerah)-nya dengan segenap aparat dan warga setempat anggota badannya!" 

"Tepatnya, tak dikenal lagi gaya pembiaran dan sejenisnya dari pemerintah daerah!" timpal tetangga. "Seperti fingerpunktur, pemerintah lokal harus melakukan sentuhan intensif dan konsisten terhadap semua masalah! Itu berarti setiap pemimpin di daerah bukan lagi bergaya birokrat tukang ngorok yang selalu terlambat ketika terjadi masalah, melainkan bahkan menjadi problem solver—pemecah masalah! 

Sesuai Inpres, secara konsisten unsur-unsur pimpinan daerah bersama-sama menyelesaikan masalah sejak terbayang potensi atau bibitnya!"

0 komentar: