Kata Kunci

Blogumulus by Roy Tanck and Amanda Fazani

2014, Masa Peralihan Kondusif!

BAGI warga Lampung, tahun 2014 adalah masa peralihan kekuasaan. Gubernur dan sebagian besar anggota DPRD I dan II berganti. Dalam konteks nasional, kepala negara juga berganti. Ibarat komputer, peralihan itu bisa seperti ganti server dengan sistem pengoperasian berbeda. 

 Kota baru, misalnya, dalam “komputer” lama meupakan bagian penting dalam engine-nya, dalam sistem server baru tak terpakai. Sedang infrastruktur, yang dalam “komputer” baru menjadi terminal jaringan prosesor, pada “komputer” lama cuma salah satu komponen tak penting!

Dalam masa peralihan, pekerjaan bongkar pasang, dari gagasan sampai personalia, menjadi hal yang menonjol. Bahkan dalam hal personalia, seperti menyusun pemain tim sepak bola, sampai terbentuk the dream team pun saat tanding keok. 

 Sedang terkait peralihan skala nasional, rencana pembangunan jembatan Selat Sunda (JSS) yang sudah berhasil dijadikan impian warga Lampung, impian tersebut dihapus dari kesadaran dengan mengganti gambar di monitornya dengan prioritas pembangunan maritim! Bohong besar kalau peralihan gagasan itu, baik terkait kota baru maupun JSS, bisa diterima dengan lapang dada oleh semua warga Lampung. 

Karena itu, wajarlah jika kita bersyukur kekecewaan warga atas peralihan itu hanya dipendam dalam dada, tidak mencuat sebagai protes anarki. Hal itu mungkin tak terlepas dari konteks nasional, “rezim pengganti” sejak awal secara tidak langsung menanamkan kesadaran ke massa akar rumput bahwa hal terpenting itu meninggalkan Zaman Kalabendu yang acak kadut akibat korupsi kelompok berkuasa, lalu masuk ke Zaman Kalatida, saat perjuangan keluar dari Zaman Kalabendu terbuka! 

Dengan itu, secara nyata masa peralihan menunjukkan kemajuan warga Lampung, elegan menahan diri dari rasa kecewa. Kemampuan mengendalikan diri untuk menjaga ketenteraman warga itu layak mendapat penghargaan. 

Dan itu, berupa kondisi yang secara umum relatif nyaman untuk daerah Lampung di bagian akhir 2014—terhindar dari bencana banjir, tanah longsor, letusan gunung api dan lainnya yang bersifat masif. 

Bahkan badai tropis Bakung yang medio Desember ini hadir di Pantai Barat Lampung dan Selat Sunda, tidak berakibat fatal karena nelayan kawasan badai itu tidak melaut! Kita layak bersyukur untuk masa peralihan kekuasaan dan gagasan ikutannya yang kondusif itu. Ini landasan yang baik bagi landing dan take off tahun depan! Selamat tinggal, 2014! ***

0 komentar: