Kata Kunci

Blogumulus by Roy Tanck and Amanda Fazani

Kurdi Rebut Kota Sinjar dari ISIS!

CNN dan Aljazeera Senin petang (22-12) menyiarkan keberhasilan pasukan pejuang Kurdi di Irak Utara, Peshmerga, dengan dukungan serangan udara AS dan sekutu merebut kota Sinjar dan wilayah sekitar dari penguasaan ISIS, Minggu (21-12). 

Dua hari sebelumnya, Jumat (19-12), blokade dan pengepungan ISIS terhadap Bukit Sinjar berhasil ditembus sekaligus membebaskan warga Irak dan kaum Yazidi yang terperangkap pengepungan ISIS di bukit itu sejak Agustus. Keberhasilan ini memberi harapan besar bagi warga Kurdi menjadi awal titik balik dalam merebut kembali wilayah mereka yang diduduki ISIS. 

Sebelumnya, daerah warisan leluhur Kurdi di Irak Utara dengan mudah direbut ISIS. Bahkan Mosul, kota terbesar kedua Irak di wilatah mereka, kejatuhannya Agustus dirayakan langsung oleh penguasa tertinggi ISIS Al Baghdadi.

Video yang merekam pidato Al Baghdadi di Mosul waktu itu menunjukkan ia memakai arloji mahal Omega Seamaster, diduga kenangan yang didapat di Mosul. Kota Sinjar terletak 100 km di barat Mosul. 

 Pemimpin Kurdi Irak Massoud Barzani bersyukur pasukan mereka mulai berhasil melawan ISIS, menembus pengepungan. Pembebasan pusat kota Sinjar bukan pula terencana khusus, ujarnya. Tapi bagian dari usaha pembebasan wilayah Sinjar! 

 Juga dengan bantuan serangan udara AS dan sekutunya, para pejuang suku Kurdi di Suriah Utara mampu mempertahankan kota Kobane, dekat perbatasan Turki. Sudah sejak November ISIS menyerang kota itu hingga luluh lantak, tapi tak juga berhasil merebutnya. Aljazeera Sabtu (20-12) menyiarkan gadis-gadis Kurdi di Kobane ikut memanggul senjata otomatis menjaga wilayah mereka dari ISIS. 

 Dari laporan media di garis depan akhir-akhir terkesan laju penguasaan wilayah baru oleh ISIS di Suriah maupun Irak terhenti. Di utara kekuatan Kurdi bangkit. Dengan dukungan penasihat militer dan serangan udara AS dan sekutunya, Kurdi mulai memukul mundur ISIS dari daerah yang sempat dikuasainya. 

Termasuk di sekitar Baghdad, pasukan Irak dibantu pejuang setempat mulai bisa menekan ISIS. Juga sering dilaporkan, korban tewas pihak ISIS lebih besar. Artinya, berkat bantuan AS dan sekutunya (Irak, negara-negara Arab dan Eropa) perlawanan warga setempat terhadap ISIS semakin menguat! 

Sementara, tanpa kota taklukan baru, logistik dan amunisi ISIS terus menurun, apalagi rekrutmennya dikekang mayoritas negara di dunia. Keuntungan ISIS hanya di wilayah Suriah non-Kurdi, di mana perlawanan warga dan militernya relatif masih lemah. ***

0 komentar: