Kata Kunci

Blogumulus by Roy Tanck and Amanda Fazani

Siklon Tropis Bakung di Lampung!

TCWC—Tropical Cyclone Warning Center—Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Jakarta, Jumat (12/12), pukul 07.00, mengeluarkan warning tentang siklon (badai) tropis bakung di perairan barat Lampung, Selat Sunda, dan perairan selatan Jawa. 

 Siklon tropis bakung terus tumbuh yang pada Kamis (11/12), pukul 19.00, telah mencapai intensitas siklon tropis. Pada pukul 07.00, Jumat itu terdeteksi pusat siklon tropis bakung berada di Samudera Hindia sebelah barat daya Sumatera sekitar 9.2 LS—92.9 BT dengan tekanan minimum 995 mb dan kecepatan angin 60 knot atau 75 km/jam.

Pada kekuatan itu, siklon tropis bakung yang pertama teridentidikasi Selasa (10/12) berpotesi menyulut gelombang laut setinggi 3 meter. Seperti dilaporkan televisi, sejak Selasa itu nelayan Lampung di Kalianda sudah tidak berani melaut. 

Dengan kewaspadaan nelayan, sejauh ini siklon tropis bakung belum menelan korban material maupun jiwa. Menurut rilis BMKG, Jumat, pukul 08.40, ancaman siklon tropis bakung meski kemungkinannya kecil masih bisa tumbuh pada Sabtu, Minggu, atau Senin. (http://meteo.bmkg.go.id/siklon/outlook) Siklon tropis itu fenomena alam terkini, penyebab cuaca ekstrem di Indonesia, berupa badai berkekuatan besar dengan radius 150 km sampai 200 km. 

Siklon tropis terbentuk di atas lautan luas yang mempunyai suhu permukaan air laut hangat, lebih dari 26,5 derajat Celsius. Siklus hidup siklon tropis terbagi empat tahap, yaitu pembentukan, belum matang, matang, dan pelemahan. 

Waktu yang dibutuhkan dari tumbuh hingga punah berkisar 1—30 hari, tapi rata-rata 7 hari. (Yati Kurniawati, Kompasiana, 27-1-12) Daerah siklon tropis dibagi tujuh, Indonesia tergabung wilayah Australia yang meliputi area di selatan katulistiwa, 90—160 BT, diamati 5 TCMC di Perth, Darwin, Brisbane, Port Moresby (Papua Nugini), dan Jakarta. Wilayah tugas TCWC Jakarta 0—10 LS dan 90—125 BT. Jika siklon tropis terjadi di wilayah TCWC Jakarta, diberi nama bunga Indonesia: anggrek, bakung, cempaka, dahlia, flamboyan, kenanga, lili, mawar, seroja, teratai. Sebelum siklon tropis bakung, terjadi siklon tropis anggrek 28 Oktober 2010, mencapai intensitas maksimal 1 November, melemah 4 November 2010. 

 Dengan aktifnya TCWC memantau dan memberi peringatan dini setiap tumbuh siklon tropis, diharapkan ancaman badai besar yang muncul bisa diantisipasi untuk memperkecil kerusakan akibatnya! ***

0 komentar: