TAHUN 2015 akan memberi isyarat—tanda-tanda—hadirnya era baru. Di Lampung, misalnya, dengan dana Rp1 triliun untuk merehabilitasi jalan provinsi yang dewasa ini mayoritas rusak parah, cukup lumayan buat memberikan tanda-tanda tersebut.
Menurut Berlian Tihang, saat menjabat Sekprov, perlu dana Rp3 triliun untuk merehab jalan provinsi di Lampung. Untuk sekarang, mungkin sudah tambah rusak hingga butuh Rp4 triliun. Dengan dana Rp1 triliun pada 2015 itu, 25% jalan provinsi mendapat perbaikan.
Lumayan, karena berarti dalam empat tahun, atau selama gubernur baru yang sekarang menjabat, semua jalan provinsi sudah jadi bagus. Itu bukti prestasi!
Sedang dalam konteks pembangunan nasional, isyarat era baru itu justru akan terlihat di desa! Meski belum bisa sebesar canangan UU Desa maupun janji Jokowi saat kampanye, di atas Rp1 miliar per desa, sebagai isyarat hadirnya era baru, sudah cukup lumayan.
Masalahnya, APBN 2015 yang disusun oleh pemerintahan SBY menyediakan dana desa hanya Rp9,06 triliun. Itu terdiri dari PNPM Mandiri Perdesaan, belanja terkait penyediaan sistem administrasi umum perdesaan, dan proyek infrastruktur dasar dari Kementerian Pekerjaan Umum.
Untuk itu, menurut Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro, dalam rapat kabinet Rabu (24/12) Presiden Jokowi menambah 122% dana desa tersebut dalam RAPBNP 2015 sehingga total menjadi Rp20 triliun.
Menurut Bambang, jumlah itu kecil, baru 1,5 dari total dana transfer APBN ke daerah.
Dari jumlah itu, kalau dibagi rata ke 72 ribu desa di Tanah Air, per desa mendapat sekitar Rp275 juta. Mungkin tahun-tahun berikutnya dinaikkan, sampai akhirnya sesuai perintah UU.
Namun, dari jumlah itu pun, jika Rp75 juta untuk administrasi umum desa dan yang Rp200 juta untuk infrastruktur dasar desa, hasilnya lumayan. Contohnya yang telah dilakukan di Tulangbawang dalam Gerakan Serentak Membangun Kampung (GSMK), dengan Rp200 juta per desa per tahun, dalam dua tahun pengerasan jalan desa dan gorong-gorongnya selesai.
Kalau hal serupa serentak di desa-desa seluruh negeri, betapa isyarat era baru itu akan terlihat nyata dan bisa langsung dirasakan rakyat hasilnya.
Itu isyarat minimal bagi hadirnya era baru. Dari bidang lain tentu akan ada tambahan tanda-tanda perubahan zaman, yang bisa langsung dilihat dan dirasakan rakyat!
Setidaknya, itu menjadi pembeda dari sebelumnya, bukannya tak ada perubahan, tapi berubahnya jalan-jalan kian hancur! ***
0 komentar:
Posting Komentar