TERMINAL 4 Bandara Changi, Singapura, contoh artificial intelligence (AI) menggantikan tugas manusia melayani penumpang untuk melakukan boarding otomatis. Sejak masuk bandara, check in sampai masuk pesawat, tidak terlihat seorang pun petugas yang melayani penumpang. Saat chek in, ada layar komputer untuk scanning paspor. Usai itu ketik code booking, keluar boarding pass. Kalau ada barang untuk masuk bagasi, sentuh tanda bagasi keluar pita tanda bagasi. Pasang sendiri di bagasinya, lalu letakkan bagasi di ban berjalan. Pijat gambar bagasi, bagasi jalan sendiri. Pengenal barang dan pemiliknya adalah code booking yang ada di boarding pass dan pita bagasi. Masuk ke ruang tunggu sesuai gate yang tertera di boarding pass. Saat jam boarding tiba, tidak perlu menunggu panggilan, langsung masuk gate menuju pesawat. Selamat jalan. Serbaotomatis, semua dilakukan sendiri oleh penumpang dengan bantuan mesin AI. Terminal 4 Bandara Changi diresmikan 31 Oktober 2017, bangunan dua lantai seluas 225 ribu meter persegi. Mulai dibangun 2014, selesai 16 Desember 2016, menelan biaya 985 juta dolar Singapura. Dengan konsep Fast And Seamless Travel at Changi (FAST@Changi) Terminal 4 memiliki 17 garbarata untuk pesawat berukuran sedang dan 4 garbarata untuk pesawat berukuran besar. Selain peralatan pelayanan penumpang yang canggih, interior bandara dihiasi dengan kultur dan warisan lokal yang indah. Sebuah dinding membentuk bangunan depan rumah dari tempo doeloe hingga sekarang. Di tengahnya monitor LED menyajikan drama kisah peranakan Tiongkok bisa hidup rukun di Singapura. Pertokoan di heritage zone dirancang dengan ciri khas tradisional peranakan tersebut. Changi Airpot Group (CAG) menyetujui lebih dari 80 kontrak komersial untuk berbagai toko dan restoran, seperti Charles & Keith, Coach & Furla, Gassan Watches, Michael Kors, London Fat Duck, hingga Sushi Goshin by Akashi. Cukup banyak pilihan kuliner dan shopping bagi penumpang selama menunggu waktu boarding. Semua terkumpul di satu tempat sehingga tidak perlu jauh mencari berbagai hal. (Wikipedia) Ruang boarding dan area umum dipisah oleh kaca transparan di sela barisan pohon ara hidup. Keluarga atau pengantar dan yang diantar bisa saling melihat sampai penumpang masuk area boarding. Kalau di bandara lain hanya bisa say good bye di pintu check in, di Terminal 4 Bandara Changi bisa saling melambaikan tangan sampai penumpang masuk lorong garbarata. ***
Kata Kunci
Blogumulus by Roy Tanck and Amanda Fazani
Minggu, 25 Maret 2018
Langganan:
Posting Komentar
0 komentar:
Posting Komentar