Kata Kunci

Blogumulus by Roy Tanck and Amanda Fazani

Impor Kopi Robusta Turun Drastis!


Artikel Halaman 8, Rabu 24-07-19
Impor Kopi Robusta Turun Drastis!
H. Bambang Eka Wijaya
DATA Badan Pusat Statistik (BPS), impor kopi robusta dari Vietnam ke Indonesia sepanjang Januari-Juni 2019 menurun drastis menjadi 16.617 ton, dibanding priode sama tahun lalu 65.168 ton.
Moelyono Soesilo, Wakil Ketua Umum Asosiasi Eksportir dan Industri Kopi Indonesia (AEKI), mengakui, impor sepanjang Semester I 2019 mengalami penurunan drastis. Salah satu penyebabnya karena harga kopi jenis robusta yang turun ke level terendah selama lima tahun terakhir pada 2019.
"Tahun ini harga rata-rata kopi robusta Rp22.000/kg, turun jauh dari awal tahun lalu yang sempat mencapai Rp28.000/kg. Di samping itu, harga kopi robusta di Vietnam sama dengan kopi kita, sehingga industri domestik memilih menyerap dari produksi dalam negeri," kata Moelyono ke Yustinus Andri dari Bisnis.com. (17/7/2019)
Penurunan harga itu salah satu penyebabnya adalah sisa stok produksi dan impor tahun lalu yang cukup tinggi pada awal 2019, yakni mencapai 40.000 ton. Pada tahun lalu, stok awal tahun hanya berkisar 18.000 ton.
Selain itu, penurunan impor kopi robusta tahun ini dibanding tahun lalu, juga disebabkan oleh meningkatnya produksi petani.
Berdasarkan data AEKI, produksi kopi robusta nasional tahun lalu kurang dari 600.000 ton. Sedangkan tahun ini diprediksi produksinya naik 20% dari tahun lalu.
Fakta-fakta tersebut menunjukkan, penyerapan industri dalam negeri terhadap kopi robusta tahun ini naik hingga 14% dibanding tahun lalu yang mencapai 350.000 ton. Sisa dari produksi yang tidak terserap industri dalam negeri, diekspor oleh produsen.
Sementara Ketua Umum Gabungan Eksportir dan Industri Kopi Indonesia (Gaeki) Hutama Sugandhi menyatakan, penurunan impor kopi tahun ini disebabkan oleh peningkatan produksi dan turunnya harga kopi nasional. Sebaliknya di Vietnam, pada waktu yang sama produksi kopi robusta mengalami penurunan sehingga harganya naik.
Karena itu, industri dalam negeri yang biasa menggunakan kopi impor dari Vietnam karena harganya lebih murah untuk produksi kopi olahan, mengalihkan konsumsinya ke produksi dalam negeri.
"Impor kopi kita, terutama robusta mayoritas datang dari Vietnam. Ketika kopi di negara tersebut setara dengan harga di negara kita, produsen pasti memilih menggunakan produk dalam negeri. Apalagi kopi Vietnam kan kualitasnya di bawah kopi Indonesia," ujar Sugandhi.
Demikianlah nasib kopi robusta, produksi kebanggaan Lampung, di industri dalam negeri pun menjadi pilihan kedua, setelah kopi impor. ***

0 komentar: