Kata Kunci

Blogumulus by Roy Tanck and Amanda Fazani

Menurun, Tekanan Global dan Domestik!


Artikel Halaman 8, Selasa 23-07-19
Menurun, Tekanan Global-Domestik!
H. Bambang Eka Wijaya
BERKAT menurunnya ketidakpastian global serta rendahnya inflasi ke depan dan menjaga momentum pertumbuhan ekonomi domestik, Rapat Dewan Gubeenur Bank Indonesia Kamis (18/7/2019) memangkas sukubunga acuan BI 7 Days Reverse Revo Rate 25 basis poin (bps) menjadi 5,75%. Sejak November 2018, sukubunga acuan BI sebesar 6%.
Ketidakpastian global yang menekan sejak awal adalah kenaikan beruntun sukubunga acuan bank sentral AS (The Fed), yang kuartal III tahun lalu diperparah dengan perang dagang AS-Tiongkok. Puncak kemelutnya triwulan IV 2018, sehingga imbasnya kurs rupiah hingga mencapai Rp15.200/dolar AS.
Tapi belakangan, akibat perang dagang itu sendiri ekonomi AS jadi kurang nyaman hingga perlu langkah pengaman dengan kembali menurunkan sukubunga 50 bps lebih dari satu kali tahun ini. Sedang terkait perang dagang AS dan Tiongkok kembali ke meja perundingan dengan pihak AS cenderung melunak, Trump membuka peluang perusahaan negerinya kembali berdagang dengan Huawei.
Sedangkan tekanan terhadap perekonomian domestik yang berpangkal pada persaingan politik selama proses pemilu 2019, mereda dengan usainya pemilu. Bahkan situasi dan kondisi menjadi lebih mantal setelah pertemuan Jokowi dengan Prabowo di MRT, sekaligus mengakhiri potensi konflik politik domestik, setidaknya empat tahun ke depan.
Demikianlah menurunnya ketidakpastian global dan domestik, dan langkah BI termasuk "revolusioner" yang telah mendahului The Fed memangkas sukubunga acuannya. Itu pertanda bahwa BI juga tak sabar untuk lebih cepat menurunkan sukubunga kredit perbankan, sehingga industri segera bergairah dan ekspor terpacu mengejar ketertinggalan nilai pendapatan ekspor, utamanya dari sesama negeri ASEAN seperti Vietnam.
Untuk itu, menurut Gubernur BI Perry Wardjiyo, sebelum BI menurunkan sukubunga acuan, sukubunga kredit perbankan sudah turun 23 bps. Begitu pula dengan sukubunga deposito yang tahun ini turun tipia 5 bps, sementara jika dihitung sejak tahun lalu 15 bps.
Catatan per April 2019, rata-rata bunga deposito 12 bulan 6,94%, sedangkan rata-rata sukubunga kredit modal kerja 10,53%. (Kompas.com, 18/7/2019)
Bunga kredit perbankan memang cenderung tidak terikat sepenuhnya pada suku bunga acuan, tapi lebih dekat ke hukum pasar. Contohnya Juli 2018 saat sukubunga acuan masih 4,25%, rata-rata bunga kredit modal kerja sebesar 12,13%. Pada April 2019 saat sukubunga acuan 6%, bunga rata-rata kredit modal kerja 10,53%--lebih rendah. ***

0 komentar: