MOBIL swakemudi atau self-driving dari perusahaan mobil Tesla, milik Elon Musk, siap meluncur tahun 2020. Mobil yang Tesla sebut Robotaxi itu bisa mengangkut penumpang tanpa ada orang di belakang kemudi. Tesla mengembangkan mobil swakemudi sejak 2016, dikenal dengan sistem autopilot. CEO Tesla, Elon Musk, menggambarkan pemilik Tesla bisa seharian mengendarai mobil untuk menonton armada Robotaxi melayani sendiri para penumpangnya. "Saya merasa sangat percaya diri memprediksi bahwa akan ada Robotaxi otonom dari Tesla tahun depan," kata Musk, seperti dikutip detik-oto dari USA Today (6/7/2019). Konsep bisnis robotaxi seperti Airbnb dan Uber, mobil dimiliki masyarakat dan setiap pemilik bisa menjadi mitra dengan mendaftarkan diri ke aplikasi ride-hailing. Tesla akan mengambil komisi 25%—30% dari pendapatan perjalanan tersebut. Armada robotaxi akan ditempatkan ketika orang kekurangan layanan mobil. Semua unit baru produk Tesla dibekali cip self-driving yang menjadi standar keamanan mobil otonom. Tesla juga mengandalkan kamera pemantau, tetapi tidak menggunakan light detection and ranging (Lidar) untuk teknologi kendaraan otonomnya. "Siapa pun yang bergantung pada Lidar, akan menemui ajal. Itu adalah sensor mahal yang tidak perlu," ujar Musk. Namun, menurut dia, model bisnis barunya ini terbentur masalah regulasi. Sebab, hingga saat ini Amerika Serikat belum mengatur secara jelas perihal kendaraan otonom. Masalah regulasi yang dirisaukan Musk itu tentu hanya soal waktu. Sebab, dewasa ini banyak perusahaan yang mengembangkan mobil otonom atau swakemudi yang siap untuk adu cepat peluncurannya. Astra mendukung Uber miliaran dolar untuk membangun armada taksi swakemudi. General Motor (GM) juga sudah punya mobil Chevrolet otonom yang bisa meluncur 2019, tetapi belum bisa menjualnya karena ketiadaan regulasi, seperti dikeluhkan Musk. GM dalam siaran pers mengklaim mobil otonomnya model Bolt tidak menggunakan roda kemudi, pedal gas dan rem, atau tuas persneling. Dipamerkan gambar Bolt dengan dasbor kosong yang hanya dipenuhi layar pengontrol suhu (AC). Tidak mau ketinggalan, Toyota bekerja sama dengan Softbank malah sudah akan memulai operasi mobil otonom buatannya di Asia Tenggara tahun depan. Chief Executive Softbank, Junichi Miyakawa, berkata, "Langkah pertama kami kemungkinan besar menginjak Asia Tenggara yang diaplikasikan layanan transportasi smart cities atau sistem shuttle bandara". ***
Kata Kunci
Blogumulus by Roy Tanck and Amanda Fazani
0 komentar:
Posting Komentar