Artikel Halaman 8, Lampung Post Jumat 22-05-2020
Covid-19, India Episentrum Baru Asia!
H.Bambang Eka Wijaya
AKHIRNYA, India kini mencatatkan lebih banyak kasus Covid-19 dengan 90.927 kasus positif dan 2.872 kematian berdasar data hingga Sabtu (16/5/2020). Jumlah kasus di India lebih banyak dari Tiongkok, yakni 82.954 kasus dan 4.634 kematian.
Sebagian besar kasus infeksi virus korona di India terdapat di kota-kota besar yang menjadi pusat kegiatan ekonomi.
Dilansir Straits Times Sabtu (16/5), hampir sepertiga kasus di India tercatat di Ibu Kota New Delhi yang berpenduduk 19 juta jiwa.
Sementara kota Mumbai yang memiliki 17.512 kasus Covid-19 telah menyaksikan infrastruktur kesehatan berada di bawah tekanan. Rumah sakit kewalahan, ada 487 personel polisi dinyatakan positif Covid-19.
Mumbai, kota yang lebih terkenal dengan Bollywood berpendusuk 12,5 juta jiwa amat terpukul karena menjadi tempat dari seperempat penderita Covid-19 di India.
Sekalipun dari luar Mumbai dikenal tempat banyak orang kaya India, tapi sejatinya sekaligus menjadi lokasi kawasan kumuh padat penduduk. Dengan populasi mencapai 270.000 jiwa per kilometer persegi, bisa menjadi sarang virus korona yang potensial.
Di India virus menyebar melalui daerah-daerah kumuh itu sehingga mengkhawatirkan para pembuat kebijakan.
Dharavi, daerab kumuh terbesar di Asia, melaporkan 84 kasus pada Jumat (15/5) menjadikan total kasus di daerah itu menjadi 1.145 dengan 45 kematian.
Kota lain yang mencatat jumlah infeksi tinggi adalah Chennai dengan 5.946 kasus pada Jumat.
Para ahli mengatakan, mengembalikan ekonomi India ke jalur yang cepat akan tergantung pada pengendalian virus di kota-kota topnya.
"Semakin jelas bahwa Covid-19 tidak akan hilang dengan segera, ekonomi perlu dikelola bersamaan dengan risiko infeksi yang terus-menerus, mungkin untuk jangka waktu yang lama," kata Rishi Sahai, Direktur Pelaksana perusahaan penasihat keuangan Cogence Advisors. (Kompas.com, 17/5)
Menurut dia, 130 distrik yang dikategorikan sebagai zona merah saat ini adalah beberapa daerah yang paling urban dan penyumbang 41% ekonomi nasional serta 38% dari output industri India.
"Menemukan metode untuk menjaga distrik zone merah ini tetap aman dan operasional akan sangat penting dalam menjaga kegiatan ekonomi berkelanjutan," ujar Rishi.
India melakukan lockdown sejak 25 Meret yang menghentikan seluruh kegiatan ekonominya. Tapi kini lockdown telah dibuka, foko-toko dibuka kembali. Kantor- kantor kembali beroperasi. Warga hanya boleh keluar rumah jam 7 pagi hingga jam 7 malam. ***
0 komentar:
Posting Komentar