Kata Kunci

Blogumulus by Roy Tanck and Amanda Fazani

PSBB, Tak Ada Relaksasi Sedikit pun!

Artikel Halaman 8, Lampung Post Sabtu 16-05-2020
PSBB, Tak Ada Relaksasi Sedikit pun!
H. Bambang Eka Wijaya

KABAR angin bahwa pemerintah akan segera melonggarkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) guna menluncurkan kembali roda perekonomian dibantah keras Juru Bicara Pemerintah untuk Covid-19 Ahmad Yurianto. "Pemerintah sampai sat ini tidak melakukan relaksasi sedikit pun terkait PSBB," tegasnya.
"Namun, kita mulai tertib, disiplin, mulai teliti memaksimalkan apa yang bisa kita lakukan di dalam konteks PSBB," jelasnya dalam konferensi pers di Graha PNPB, Kamis (14/5).
Yurianto mengatakan, masyarakat harus mulai menjalankan kehidupan normal yang baru, yaitu keggiatan yang secara prinsip berbeda dari saat sebelum virus Corona muncul.
"Kebiasaan-kebiasaan baru harus kita lakukan, harus kita kerjakan, kita harus mulai terbiasa dengan pola hidup bersih dan sehat.  Kita harus melakukan pola yang terbiasa untuk rajin mencuci tangan menggunakan sabun dengan air yang mengalir. Kita harus membiasakan diri untuk menggunakan masker pada saat kita keluar dari rumah," ujar Yuri.
Ia minta masyarakat selalu mencermati perkembangan Covid-19 dan tidak menciptakan kerumunan yang berisiko menularkan virus.
Pekembangan hari Kamis (14/5/2020) itu, memang belum menunjukkan tanda-tanda untuk pelonggaran atau relaksasi PSBB. Jumlah kasus baru positif Covid-19 hari itu bertambah 568, hingga secara nasional jumlahnya menjadi 16.006 kasus positif. Bahkan sehari sebelumnya, Rabu (13/5/2020) jumlah kasus positif baru mencapai 689. Angka penambahan hari-hari terakhir tersebut didapat setelah dilakukan tes masif sehari 10.000 orang sesuai arahan Presiden Jokowi.
Menurut Yurianto, pemerintah telah melakukan pemeriksaan terhadap 169.195 spesimen di 68 laboratorium. Jumlah spesimen itu berasal dari 127.813 orang.
Pemeriksaan dilakukan dengan dua metode yaitu real time Polymerase chain reaction (PCR), dan Tes Cepat Molecular (TCM).
Pihaknya telah mengirimkan catridge untuk pemeriksaan tes cepat molekuler (TCM) dengan mesin TCM-TP ke 30 provinsi dan 64 RSUD. "Kita pilih jarak yang cukup jauh dan fasilitas yang mampu merasakan real time PCR, di antaramya kami berikan ke kabupaten Yapen, Nabire, Timika, Mimika, Merauke, Nias dan seterusnya. Karena jauh kalau kirim pemeriksaan harus menunggu," jelasnya.
Setelah beroperasinya alat-alat yang dikirim ke daerah-daerah ini, tak mustahil penambahan kasus baru bisa signifikan. Seperti terjadinya angka 689 kasus baru positif pada hari Rabu, menurut Yuri karena masuknya spesimen dari Kendari. ***



0 komentar: