Kata Kunci

Blogumulus by Roy Tanck and Amanda Fazani

'Harta Karun' Baru Ekspor Indonesia!

Artikel Halaman 8, Lampung Post Kamis 21-01-2021
'Harta Karun' Baru Ekspor Indonesia!
H. Bambang Eka Wijaya

INDONESIA menemukan 'harta karun' baru dalam ekspor Indonesia. Menteri Perdagangan M. Lutfi menyebut nilainya mencapai ratusan triliun rupiah. Komoditas tersebut adalah sarang burung walet.
"Kita ini penghasil, pengekspor, konon kabarnya 2.000 ton sarang burung walet, 110 ton di antaranya sudah terakreditasi dan dijual langsung ke Republik Rakyat Tiongkok (RRT). Bisa dibayangkan dari 110 ton, 1 kg nilainya Rp25 juta," ujar Lutfi saat peluncuran Platform Digital Indonesia Store (IDNStore) di Jakarta pekan lalu.
"Sisanya kita lewati beberapa negara singgahan. Hong Kong, Vietnam, Malaysia dan ujungnya sampai juga ke RRT," lanjutnya. "Harga tersebut kita hitung, 2.000 ton saja dikali Rp25 juta, nilainya Rp500 triliun, artinya 3,5 miliar dolar AS." (CNBC-Ina, 14/1/2021)
Pemerintah Indonesia sudah mengajukan agar Pemerintah Tiongkok memberikan bimbingan teknis bagi perusahaan sarang burung walet Indonesia, sehingga bisa memenuhi ketentuan kapasitas dan syarat eksportasi ke Tiongkok.
Indonesia menduduki peringkat pertama sebagai negara eksportir sarang burung walet ke Tiongkok dengan pangsa pasar sebesar 75,3%.
Nilai impor sarang burung walet Tiongkok dari Indonesia pada priode Januari-November 2020 mencapai 350,93 juta dolar AS. Meningkat 88,6% dari priode yang sama 2019 sebesar 186,07 juta dolar AS.
"Sarang burung walet ini sesuatu yang menaruk," ujar Lutfi. "Saya sudah lapor ke Bapak Presiden karena saya bilang, saya yakin pertumbuhan yang ditargetkan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) akan tercapai oleh Kementerian Perdagangan."
Selama ini Indonesia mengandalkan banyak komoditas lain demi mengejar defisit neraca perdagangan, mulai dari lemak dan minyak hewan/nabati, mesin dan perlengkapan elektrik hingga kendaraan dan bagiannya. Sayang, defisit transaksi berjalan atau Current Account Deficit (CAD) masih kerap terjadi tiap kuartalnya. Kali ini, sarang burung walet akan diangkat menjadi komoditas ekspor unggulan.
Lampung merupakan pusat produsen sarang burung walet di Indonesia. Di jalan dari Gedong Tataan menuju Pringsewu, di kanan jalan berjajar bangunan tinggi tanpa jendela, yang dering disebut WTC (bukan World Tade Center, tapi Walet Trade Center.
Karantina pertanian bandara Radin Inten II tempat sertifikasi produk walet untuk ekspor dan ke luar daerah, September lalu tercatat sebanyak 3.830l,3 kg. Tokopedia, salah satu pemasar aktif sarang burung walet Lampung di pasar online. ***




0 komentar: