Kata Kunci

Blogumulus by Roy Tanck and Amanda Fazani

Kematian Covid-19 Semakin Cepat!

Artikel Halaman 8, Lampung Post Rabu 20-01-2021
Kematian Covid-19 Semakin Cepat!
H. Bambang Eka Wijaya

KEMATIAN akibat Covid-19 di dunia semakin cepat. Menurut Reuter (16/1), pada tahap awal perlu waktu sedikitnya sembilan bulan untuk mencapai satu juta kematian. Tapi hanya dalam tiga bulan terakhir jumlah kematian sudah tembus dua juta jiwa.
Bahkan pada dua pekan pertama 2021 ini, laju angka fatalitas Covid-19 menjadi lebih pesat lagi. Sesuai perhitungan Reuter, rata-rata setiap hari terjadi 11.900 kematian, atau satu nyawa hilang setiap delapan detik.
Mengingat demikian pesat virus ini menyebar, karena varian baru yang lebih menular, Badan Kesehatan Dunia (WHO) memperingatkan kemungkinan terburuk yang akan terjadi.
"Kami akan memasuki tahun kedua pandemi. Bahkan bisa lebih sulit mengingat dinamika transmisi dan beberapa masalah yang kami lihat," kata Mike Ryan, pejabat tinggi darurat WHO, Rabu lalu.
Pusat pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika Serikat juga memperingatkan, varian baru virus corona bisa memperburuk pandemi. Varian virus baru yang pertama ditemukan di Inggris disebut dengan B.1.1.7 juga sudah ditemukan di sekitar selusin negara bagian AS.
Dilansir CNN, CDC mengatakan virus varian baeu lebih menular dari jenis lainnya. Artinya, AS harus menggandakan upaya untuk melindungi warganya.
Saat ini, menurut Worldometer, infeksi Covid-19 di AS telah mencapai lebih dari 24,1 juta kasus positif, dengan 401.856 kematian.
Tak hanya pada varian virus baru corona Inggris, CDC juga mengawasi varian yang pertama kali terlihat di Afrika Selatan dan kini disebut B.1.351 ditambah satu varian virus yang ditemukan di antara empat pelancong asal Brasil saat mendarat di Jepang yang disebut B.1.1.28.
Varian-varian baru ini membawa konstelasi mutasi genetik," tulis CDC.
Munculnya varian-varian baru ini menimbulkan kekhawatiran, virus bisa berubah dengan cara yang akan membantunya lolos dari kekebalan yang dibuat oleh vaksinasi.
Vaksin Covid-19 dirancang agar cepat dan mudah sesuai dengan strain baru yang beredar, tetapi perubahan besar yang mungkin terjadi bisa membuat orang perlu divaksin ulang. (Kompas.com, 16/1)
Kemungkinan lain, beberapa perubahan bisa membuat virus lebih sulit dideteksi tes standar.
CDC juga khawatir jika virus berubah dengan cara demikian, varian baru virus vorona ini bisa menginfeksi kembali orang-orang yang sudah sembuh dari virus sebelumnya.
Peningkatan penularan di Indonesia juga signifikan. Dari sekitar 10.000 kasus per hari akhir 2020, Jumat (15/1/2021) menjadi 12.818 kasus.***




0 komentar: