Artikel Halaman 8, Lampung Post Sabtu 02-01-2021
RI-Jepang Larang Masuk Semua WNA!
H. Bambang Eka Wijaya
INDONESIA menyusul Jepang melarang masuk semua warga negara asing (WNA) ke negaranya untuk mencegah penularan virus Corona varian (strain) baru yang menurut studi ilmiah 10 kali lebih ganas penularannya dari virus sebelumnya.
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dalam konferensi pers di Istana Merdeka, Senin (28/12) mengatakan, larangan masuk WNA semua negara ke seluruh wilayah Republik Indonesia itu berlaku 1 - 14 Januari 2021. Pengecualian diberikan hanya kepada pejabat setingkat menteri ke atas.
Sedangkan kepada Warga Negara Indonesia (WNI) yang kembali dari luar negeri, harus menunjukkan hasil tes PCR dari negara keberangkarannya paling lama dua hari sebelum berangkat.
Sampai di Tanah Air dites PCR kembali, kalau negatif harus menjalani karantina di tempat yang disiapkan pemerintah selama lima hari. Selesai itu dites PCR ulang, kalau tetap negatif boleh melanjutkan perjalanannya.
Sementara itu, wartawan Tribune News Richard Susilo dari Tokyo melaporkan larangan masuk terhadap WNA semua negara ke Jepang telah diberlakukan sejak 28 Desember 2020, hingga akhir Januari 2021.
Pengecualian diberikan oleh pemerintah Jepang terhadap para pemilik Zairyu Card dan Visa Bisnis untuk 3 hari di Jepang yang diterima sebelum 28 Desember.
"Meskipun ada yang diperbolehkan masuk ke Jepang, apabila orang tersebut baru pulang dari Inggris 72 jam (3 hari sebelum kebarangkatan menuju Jepang) harus tes PCR khususnya tes terinfeksi atau tidak varian baru virus Corona, disertai dengan sertifikat hasil tes terbarunya," jelas otoritas kesehatan Jepang.
Penutupan segera Jepang dari pendatang WNA diberlakukan setelah Jumat (25/12) salah seorang dari rombongan lima orang yang baru datang dari Inggris dalam pemeriksaan kesehatan saat masuk ditemukan terpapar virus Corona varian baru.
Saat pertama kali mengumumkan varian baru virus Corona, otoritas kesehatan Inggris menjelaskan jenis Corona ini 70% lebih menular. Varian baru ini pertama kali muncul September dan pada November ada pada 28% kasus Covis-19 di London.
Pada Minggu 9 Desember dilaporkan, lebih dari 62% kasus Covid-19 London berasal dari varian baru.
Kepala penasihat ilmiah Inggris, Sir Patrick Vallance dikutip detikhealth mengatakan, "Jadi, yang diberitahukan di sini adalah bahwa varian baru ini tidak hanya bergerak cepat, tapi juga bisa meningkatkan kemampuannya dalam menularkan dan menjadi varian yang dominan. Ini mengalahkan mutasi yang lain dalam hal penularan." ***
0 komentar:
Posting Komentar