Artikel Halaman 8, Lampung Post Jumat 22-01-2021
India Gunakan Vaksin Buatan Sendiri!
H. Bambang Eka Wijaya
MENARGETKAN vaksinasi 300 juta orang pada Juli 2021, India menggunakan vaksin buatan dalam negeri sendiri. Perdana Menteri Narendra Modi memprioritaskan petugas kebersihan dan pekerja garis depan mendapat vaksin perdana, politisi tidak masuk prioritas.
Melalui pidato virtual, Modi memulai program vaksinasi yang ia sebut "terbesar di dunia" itu Sabtu (16/1/2021).
"Biasanya, butuh waktu bertahun-tahun untuk membuat vaksin, tapi dalam rentang waktu yang singkat, tidak hanya satu, tapi dua vakain "Made in India" sudah siap," ujar Modi.
Kantor berita Jerman Deutch Welle yang menyaksikan pidato itu melaporkan cara Modi melancarkan progam vaksinasi yang satu putaran meliputi sebanyak penduduk Amerika Serikat itu. Penduduk India 1,3 miliar jiwa.
Pada hari pertama, tiap 100 orang dari 3.006 pusat pemerintahan di seluruh negeri divaksinasi. Setiap vaksinasi memakan waktu sekitar 30 menit.
Sekitar 30 juta tenaga kesehatan dan pekerja garis depan seperti petugas sanitasi dan keamanan, menjadi yang pertama menerima vaksin Covid-19.
Kelompok berikutnya orang berusia di atas 50 tahun atau yang dianggap sebagai individu berisiko tinggi karena kondisi medis yang sudah ada sebelumnya.
"Program vaksinasi ini didasarkan pada prinsip kelompok prioritas yang akan divaksinasi dan petugas kesehatan, baik sektor pemerintah maupun swasta, termasuk pekerja ICDS (Integrated Chlid Development Services/guru Paud yang menjalankan fungsi Posyandu), menerima vaksin tahap ini," rilis Satgas Covid negeri itu. (Kompas.com, 18/1)
Birokrasi pemerintah dan petugas terkait semua jenjang dari atas sampai bawah telah melakukan simulasi pelaksanaan program raksasa vaksinasi nasional tersebut untuk kelancaran dan tepat waktu distribusi hingga pelaksnaannya.
Vaksin harus selalu disimpan pada suhu rendah (dingin). Ini tantangan berat menjelang bulan-bulan musim panas yang semakin dekat.
India telah menyiapkan peralatan pendingin untuk penyimpanan vaksin di seantero negerinya. Termasuk 45.000 kulkas berlapis es, 41.000 peti pendingin, dan 300 lemari es bertenaga surya.
Negara itu juga meluncurkan Co-Win, platform digital online untuk melacak vaksin, penyimpanan, dan individu yang telah menerima vaksin, sebagai alat untuk memantau program ini.
Program itu sebanding dengan kondisi India, negara terburuk kedua setelah AS dalam bencana Covid-19, dengan total kasus 10,6 juta, sembuh 10,2 juta, dan meninggal 153 ribu jiwa pada Selasa (19/1/2021). ***
0 komentar:
Posting Komentar