"KECURIGAAN dari segala penjuru bertumpu ke satu fokus, KPU Kota Bandar Lampung! Itu akibat sang penyelenggara pilkada mencetak surat suara 116 ribu lebih banyak dari yang seharusnya!" ujar Umar. "Mau apa sih KPU bertindak yang membawa risiko kerugian uang negara lebih Rp50 juta itu?"
"Kebanyakan orang curiga KPU punya skenario tertentu dengan kelebihan cetak surat suara tersebut!" sambut Amir. "Selain menghujani KPU dengan pasal-pasal hukum yang bisa menjerat kesalahan mereka, tebak-menebak skenario yang akan dimainkan pun menjadi buah bibir warga! Skenario yang banyak ditebak adalah seperti yang pernah sukses dimainkan di suatu daerah, yaitu trik kucing beranak!"
"Kucing beranak bagaimana?" potong Umar.
"Kalau kucing beranak, anaknya dibawa sembunyi pindah kian kemari!" jelas Amir.
"Sedang KPU, membawa surat suara dan kotaknya bersembunyi kian kemari untuk dihitung tanpa setahu panwas maupun saksi-saksi lain! Skenario kucing beranak itu pernah sukses, meski tanpa kertas suara cadangan dan proses yang panjang! Mungkin ada teknik baru yang dicoba untuk membuat proses lebih cepat dengan kertas suara cadangan!"
"Simpang siur tebakan orang boleh-boleh saja! Tapi takkan memecahkan masalah!" timpal Umar. "Jadi, yang terpenting bagaimana KPU Bandar Lampung mempertanggungjawabkan itu baik kepada publik maupun secara hukum, guna menghasilkan jaminan yang meyakinkan bahwa pilkada yang mereka selenggarakan benar-benar jujur, adil, dan transparan--tidak akan terjadi trik kucing beranak! Sekaligus ditegaskan, jika terjadi trik kucing beranak, maka pilkadanya dinyatakan tidak sah alias batal!"
"Kalau begitu, komitmen tak memakai trik kucing beranak dan hasil pilkada batal jika dilakukan, harus berlaku bagi semua KPU daerah yang melaksanakan pilkada!" tegas Amir "Sebab, pada pilkada yang dilakukan serentak untuk sejumlah kabupaten-kota, ekses emosionalitas di salah satu daerah mudah menyulut daerah lainnya! Jadi, jangan sampai sejumlah daerah tersulut hingga emosi massa berkobar serentak!"
"Pokoknya, sembari menyelesaikan masalah KPU Bandar Lampung, KPU daerah lain jangan ada yang coba main-main!" timpal Umar. "Jangan masalah yang satu belum selesai muncul masalah baru, hingga masalah bertumpuk tumpang-tindih dan saling berbelitan, padahal masa kampanye dan pemungutan suara sudah amat dekat! Betapa menyedihkan jika KPU setiap kali menjadi biang kisruh pemilu!"
Kata Kunci
Blogumulus by Roy Tanck and Amanda Fazani
Senin, 17 Mei 2010
KPU, Setoplah Trik Kucing Beranak!
Label:
kpu
Langganan:
Posting Komentar
0 komentar:
Posting Komentar