"MEMBAWA bantal kian kemari seperti orang yang rumahnya kebakaran atau kebanjiran saja!" tukas Umar. "Memangnya ada apa?"
"Jaga-jaga kalau ada bos tumbang akibat harga sahamnya di bursa rontok!" jawab Amir.
"Krisis Yunani yang berakibat Uni Eropa harus mem-bailout lebih 1.000 miliar euro, imbasnya ternyata sampai ke negeri kita! Itu terlihat dari terus melorotnya secara signifikan harga saham di Bursa Efek Jakarta--BEJ--dan turunnya kurs rupiah dari mata uang asing dominan!"
"Memangnya apa hubungan bisnis kita dengan Yunani yang signifikan sehingga negara kita bisa terimbas krisisnya?" kejar Umar.
"Hubungannya tsunami effect!" tegas Amir. "Krisis Yunani ibarat gempa di tengah laut, yang retakan lempengnya menganga dan mengisap air laut ke perut bumi! Bailout 1.000 miliar euro itu proses pemenuhannya akan menyedot likuiditas (dana cair) terutama euro, dolar AS, dan poundsterling dari seantero bumi! Di antaranya dari Indonesia--di mana uang yang sebelumnya kurang penting hingga bisa ditempatkan di mana saja paling menguntungkan kini ditarik untuk penyelamatan! Dalam sepekan lalu, aliran dana itu menyedot satu miliar dolar cadangan devisa Indonesia dari 78 miliar dolar menjadi 77 miliar dolar!"
"Bagaimana devisa itu mereka sedot?" kejar Umar.
"Bermula dari dana yang kurang penting ditarik dari pasar modal, menyebabkan harga saham cenderung turun sehingga banyak yang melepas saham dengan akibat harga saham rontok seperti terakhir ini!" jawab Amir. "Sebagai tsunami effect, saat penyedotan itu seharusnya belum berakibat terlalu buruk! Baru setelah penyedotan terhenti, arus dari tempat yang airnya lebih tinggi menyapu kawasan yang baru tersedot dengan tsunami! Karena kita merupakan kawasan yang tersedot, maka harus waspada akan datangnya tsunami yang akibatnya lebih buruk dari saat penyedotan!"
"Kalau begitu waspadanya harus rangkap!" timpal Umar. "Karena kegoncangan pasar saham terakhir ini juga ada yang menyebut akibat perginya Sri Mulyani! Artinya, kepergian Sri Mulyani yang berpengaruh di pasar keuangan Indonesia itu tak boleh disepelekan, sama tak boleh disepelekannya dampak krisis Yunani! Jika antisipasinya kurang tepat, kedua hal itu bisa menjadi seperti pasangan gempa dan tsunami!"
"Meski begitu tak perlu cemaskan tsunami Yunani!" tegas Amir. "Sebab negeri kita punya bakau sebagai benteng dari tsunami laut dan pedagang informal di kaki lima sebagai benteng dari tsunami ekonomi dunia! Benteng yang digusur kekuasaan seangkuh apa pun selalu bisa bertahan dan terus hidup!"
Kata Kunci
Blogumulus by Roy Tanck and Amanda Fazani
Selasa, 25 Mei 2010
Siapkan Bantal Imbas Krisis!
Langganan:
Posting Komentar
0 komentar:
Posting Komentar