Kata Kunci

Blogumulus by Roy Tanck and Amanda Fazani

Percepatan Pembangunan Ekonomi!


"JUMAT kemarin, Indonesia masuk tahapan baru: Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi 2011-2025," ujar Umar. "Itu ditandai dengan peresmian empat proyek oleh Presiden SBY, salah satunya di Koridor Sumatera pabrik sawit modern bernilai Rp2,5 triliun di PTPN 3 Sei Mangke, Sumut!"

"Empat proyek itu bagian dari 17 proyek tahap pertama program percepatan yang bernilai Rp186 triliun!" timpal Amir. "Total nilai proyek untuk program percepatan itu Rp1.998 triliun dengan jumlah proyek 881."

"Ironisnya, kalau pada level nasional program percepatan dicanangkan lewat proyek nyaris Rp2.000 triliun, pertumbuhan ekonomi Lampung triwulan I 2011 menurut data BI justru melambat sekitar 0,5% dibanding triwulan IV 2010!" tukas Umar. "Bahkan, BI memperkirakan pelambatan pada triwulan II 2011 akan lebih signifikan lagi!"

"Lebih ironis, pelambatan pertumbuhan ekonomi Lampung itu layak diduga terjadi akibat kebijakan pusat!" timpal Amir. "Salah satunya, kebijakan pembatasan impor sapi bakalan yang ditetapkan akhir 2010, efektif dirasakan dampaknya pada PDRB awal 2011. Lampung pusat penggemukan sapi skala nasional, penyuplai daging ke Jakarta dan kota-kota di Sumatera sampai Medan!"


"Tapi tujuan pembatasan impor sapi bakalan itu baik, untuk mendorong pengembangan sapi lokal, terutama di Jawa dan Nusa Tenggara!" sambut Umar. "Selama ini daging sapi lokal kalah bersaing karena lebih mahal, timbang hidup Rp26 ribu/kg, sedang sapi eks bakalan impor Rp20 ribu/kg!"

"Itulah, berarti konsumen dipaksa membayar lebih mahal!" tegas Amir. "Padahal, penggemukan sapi bakalan itu di Lampung separuhnya dilakukan rakyat, peternak plasma! Akibat kebijakan itu yang dirugikan rakyat plasma, karena inti jadi lebih memprioritaskan penggemukan di kandangnya sendiri! Selain itu, peternak sapi lokal kita tak dididik bersaing global, mengefisienkan usaha menekan biaya produksi! Efisiensi yang terbukti bisa dilakukan peternak plasma itu sebaiknya yang ditularkan ke peternak sapi lokal! Bukan keunggulan peternak plasma malah dibabat habis!"

"Begitulah ekses 'kabinet politisi'! Dengan usaha menambah pemilih partainya lewat kebijakan yang 'populer', tak peduli berakibat negatif merusak sisi lain perekonomian yang justru sudah berjalan baik!" timpal Umar. "Jangan-jangan begitu juga pada tambak AWS yang selama ini diisolasi sebagai urusan pusat, plasma dicecar janji ada investor baru memberi belanja bulanan Rp3 juta! Produksi yang meningkat 10 kali lipat sejak revitalisasi pun, jadi macet dan absen di PDRB triwulan I 2011." ***

0 komentar: