"UCAPAN Menteri Kelautan dan Perikanan Fadel Muhammad yang seolah-olah ia menganjurkan petambak plasma mengambil alih tambak PT AWS (Lampost, 23-5), yang dikhawatirkan oleh Wakil Ketua Gabungan Pengusaha Perikanan Indonesia (Gappindo) Johanes Kitono disalahtafsirkan petambak sehingga bisa memancing atau menyulut kerusuhan (Lampost, 24-5), jika ditimbang dengan akal sehat tak logis!" ujar Umar.
"Maksudnya, tak logis seorang menteri membuat pernyataan seperti itu! Karena menteri sebagai sosok pemerintah pasti mengutamakan stabilitas ekonomi dan stabilitas keamanan, jadi tak mungkin bicara senegatif itu!"
"Logikanya begitu!" sambut Amir. "Apalagi Fadel pengusaha, tak masuk akal ia bicara membuat orang salah tafsir dan bertindak destruktif pada perusahaan—bisa dibayangkan kalau perusahaan miliknya diperlakukan seperti itu!"
"Belum lagi eksesnya terhadap iklim usaha dan iklim investasi yang harus dijaga oleh semua pihak agar tetap kondusif!" tegas Umar. "Jadi tak logis dan tak mungkin seorang menteri berkata yang bisa memancing dan menyulut kerusuhan itu!"
"Kemungkinannya, ada orang yang hadir dalam pertemuan dengan Menteri Kelautan hari Minggu salah kutip ucapan menteri saat menyampaikan kepada wartawan!" tukas Amir.
"Dengan asumsi demikian, tak ada lagi masalah dengan ucapan menteri yang bisa memancing kerusuhan karena ucapan itu tak ada, jadi tak perlu dirisaukan eksesnya!"
"Sebagai jaminan ia tak berkata begitu, jika terjadi kerusuhan di lapangan akibat ucapannya itu, pasti ia membantah pernah menyatakan seperti itu!" timpal Umar.
"Lebih lagi sebagai pemerintah, seorang menteri wajib mengajak semua pihak berpikir konstruktif dan menyelesaikan masalah secara damai dengan menjauhi cara kekerasan!"
"Dalam kasus di pertambakan AWS, dari awal terlihat perusahaan memilih mengalah guna tak terpancing tindak kekerasan!" ujar Amir. "Pabrik diblokir sampai tiga minggu buruh tak bisa kerja hingga berton-ton udang busuk, yang dengan itu mereka dipancing untuk membuka blokir dengan paksa (kekerasan), tapi mereka tak terpancing dan mengalah saja! Lalu pencegatan pasokan benur dan saprotam, mereka tak terpancing melakukan penerobosan paksa dengan kekerasan! Akibatnya, mayoritas plasma mitranya tak bisa berbudi daya, lagi-lagi perusahaaan mengalah dengan memilih jalan antikekerasan—mematikan aliran listrik!"
"Dari tuturanmu itu saja kalau pemerintah—entah tingkat mana pun—mau menyelesaikan masalah AWS, sudah ketahuan apa yang harus dilakukan!" tegas Umar. "Yang dibutuhkan cuma jaminan ketenangan berproduksi! Tak diganggu terus!" ***
Kata Kunci
Blogumulus by Roy Tanck and Amanda Fazani
Selasa, 24 Mei 2011
Tak Logis Menteri Sulut Kerusuhan!
Label:
AWS
Langganan:
Posting Komentar
0 komentar:
Posting Komentar