Kata Kunci

Blogumulus by Roy Tanck and Amanda Fazani

Soeharto, Paling Disukai Publik!


"SURVEI Indo Barometer membuktikan mantan Presiden Soeharto adalah presiden yang paling disukai publik, juga dianggap paling berhasil!" ujar Umar. "Sebanyak 36,5% responden memilih Soeharto sebagai presiden yang paling disukai, 20,9% SBY, 9,8% Soekarno, 9,2% Megawati, 4,4% Habibie, dan 4,3% Gus Dur!" (Kompas.com, 17-5)

"Hasil survei Soeharto paling berhasil?" kejar Amir.

"Lebih kuat, 40,5% responden memilih Soeharto adalah presiden paling berhasil!" tegas Umar. "Disusul SBY 21,9%, Soekarno 8,9%, Megawati 6,5%, Habibie 2,9%, dan Gus Dur 1,6%. Survei ini dengan wawancara tatap muka terhadap 1.200 responden yang mewakili seluruh populasi publik dewasa Indonesia—multistage random sampling!"

"Apa warga terserang demam SARS?" tanya Amir.

"Jangan sampai hal itu akibat warga terserang SARS—severe acute respiratory syndrome—virus sesak napas mematikan asal Guangdong yang menyerang dunia 2002 itu!" jawab Umar.


"Bukan SARS yang itu!" tegas Amir. "Tapi SARS singkatan Saya Amat Rindu Soeharto!"

"SARS yang itu bisa lebih mengerikan dari virus sesak napas!" entak Umar. "Apalagi survei itu dilakukan dalam rangka menyambut 13 tahun reformasi dan 18 bulan Pemerintahan SBY-Boediono! Jelas bisa jadi celaka 13, jika ujung dari 13 tahun reformasi dan 18 bulan SBY-Boediono ternyata melingkar dan kembali pada pemujaan kepada Soeharto!"

"Kita boleh tak suka dan marah pada warga yang terkena SARS demam rindu Soeharto itu, tapi fakta itu tak boleh dikesampingkan atau diremehkan!" timpal Amir. "Karena, jangan-jangan warga yang demam itu lebih realistis dan menggunakan akal sehat! Misalnya, Soeharto membangun SD Inpres, pemerintahan sekarang menambal atap SD yang bocor saja tak mampu! Soeharto membangun jalan mulus, sekarang menambal lubangnya saja tak pernah selesai! Soeharto membangun irigasi, banyak petani di Talangpadang, Gunungalip, Kotaagung, Wonosobo, Pesawahan kembali bertani tadah hujan karena pemerintah kini tak pernah melihat dam-dam yang macet karatan!"

"Setop! Jangan terus kau sebut contoh kelebihan Soeharto di mata warga, dibanding penguasa sekarang! Sampai bibirmu memble bisa tak habis!" potong Umar. "Aku yakin, warga memilih begitu dalam survei bukan karena ingin kembali ke zaman yang dalam banyak sisi lain amat buruk itu, melainkan bertujuan mengingatkan prestasi elite berkuasa dalam membangun bangsa masih jauh dari harapan! Bahkan, lebih buruk dari zaman terburuk yang seharusnya dilupakan!" ***

0 komentar: