"DENGAN suara tersengal, seusai pemeriksaan KPK Kamis siang Nazaruddin meratap di depan para wartawan memohon, 'Pak Presiden SBY anak dan istri saya jangan diganggu!' Dia mengaku bersalah dan siap dihukum tanpa disidangkan pengadilan!" ujar Umar, "Demi anak dan istrinya tak diganggu itu Nazaruddin menjanjikan kompensasi, dia tidak akan mengait-ngaitkan kasusnya dengan Partai Demokrat atau siapa pun!"
"Selain pernyataan lisan lewat wartawan, Nazar juga membuat surat khusus kepada Presiden SBY yang ditunjukkan dan dibacakan kepada para wartawan oleh asisten pengacara O.C. Kaligis, Dea Tungga Esti!" sambut Amir. "Inti suratnya sama dengan yang ia ucapkan pada wartawan, dengan sejumlah tambahan, terutama minta dipindahkan tahanan dari Mako Brimob ke Cipinang! Alasan minta pindah, seperti dibaca Dea, karena di Mako Brimob Nazaruddin diintimidasi dan ditekan!"
"Selain pernyataan lisan lewat wartawan, Nazar juga membuat surat khusus kepada Presiden SBY yang ditunjukkan dan dibacakan kepada para wartawan oleh asisten pengacara O.C. Kaligis, Dea Tungga Esti!" sambut Amir. "Inti suratnya sama dengan yang ia ucapkan pada wartawan, dengan sejumlah tambahan, terutama minta dipindahkan tahanan dari Mako Brimob ke Cipinang! Alasan minta pindah, seperti dibaca Dea, karena di Mako Brimob Nazaruddin diintimidasi dan ditekan!"
"Gaya Nazaruddin pasang badan terkesan seperti yang sejak awal dikhawatirkan oleh kalangan pengamat!" tukas Umar. "Skenario rekayasa yang dikhawatirkan itu menguat sejak Nazaruddin tertangkap di Kolombia ketika pengacaranya O.C. Kaligis yang dari awal sudah bicara atas nama Nazaruddin, di sana dipermainkan Dubes RI setiap mau jumpa kliennya, bahkan setelah Kaligis berkolaborasi dengan advokat terkemuka setempat! Lalu dalam perjalanan Bogota-Jakarta yang makan waktu sampai 38 jam, selain para pengamat khawatir terjadi cuci otak, istri Nazar dan dua temannya warga Singapura yang disebut juru bicara Mabes Polri ikut dalam pesawat, saat turun di Halim istri dan dua teman itu tak ada!"
"Lebih mecurigakan lagi, saat turun di Halim ada orang-orang dengan kepala berselubung hitam untuk menutupi wajahnya, di luar rombongan resmi yang membawa Nazaruddin pulang!" timpal Amir. "Lucunya, di muka wartawan KPK membuka gambar-gambar sebagai bukti tak ada rekayasa dalam perjalanan Bogota-Jakarta, tapi orang-orang yang berselubung kepalanya tak terlihat!"
"Maka itu, ketika Nazaruddin meminta istri dan anaknya jangan diganggu, orang diingatkan pada pernyataan juru bicara kepolisian bahwa istri Nazar ikut dalam pesawat—lantas kemudian disembunyikan di mana?" tukas Umar. "Semua itu memberi isyarat, agar maklum jika dalam proses perkaranya Nazaruddin akhirnya menyimpang sendiri dari 'pakem' cerita yang telah ia bangun mulai dari SMS dan BBM hingga Skype!"
"Soal-soal begitu rakyat jauh lebih maklum dan paham!" timpal Amir. "Apalagi menyangkut kasus korupsi menjurus ke kelompok berkuasa!" ***
0 komentar:
Posting Komentar