"BAKAUHENI Minggu siang dilaporkan normal kembali, setelah antrean truk pada Kamis mencapai 7 km di jalan lintas Sumatera dan 3 km di jalan lintas pantai timur!" ujar Umar. "Itu terjadi setelah ASDP sejak Jumat pukul 00.00 melakukan operasi khusus hingga dalam 24 jam diseberangkan 2.700 truk lewat 86 trip feri dengan 26 kapal penyeberangan!"
"Dari sisi Bakauheni memang bisa diatasi karena penyebab utamanya jalan diblokir massa beberapa jam saat terjadi kerusuhan di Kalianda, Senin!" timpal Amir. "Selain itu, pengaturan antrean truk di Bakauheni relatif lugas, FI-FO—first in-first out! Beda di Merak, yang membuat sopir truk bulan lalu protes merusak kantor ASDP, terlalu kentara permainan mendahulukan truk tertentu!"
"Akibat gejala itulah, meski seharusnya volume datang dan pergi truk Bakau-Merak seimbang, setiap terjadi kemacetan jumlah truk yang tertahan di Merak melonjak lebih cepat dua kali dari di Bakau!" tegas Umar.
"Seperti Minggu kemarin, setelah operasi khusus ASDP membersihkan 10 km antrean truk di Bakauheni, dengan mengangkut jumlah truk yang sama dari Merak, sisa antrean truk di Merak masih 16 km! Berarti, antrean truk di Merak sebelum operasi dilakukan sekitar 26 km!""Begitulah kenyataannya!" tukas Amir. "Artinya, sebelum
krodit musiman Ramadan dan Idulfitri, pimpinan ASDP dan Menteri BUMN dan
Perhubungan harus melakukan penertiban atas segala jaringan penghambat
kelancaran perjalanan truk di Merak! Jika usaha penertiban itu dilakukan
serius, sekalian untuk menegakkan wibawa pemerintah yang selama ini tak
hadir di Merak, tak menjadi blunder yang lebih parah lagi di masa mudik
Lebaran!"
0 komentar:
Posting Komentar