"DARI 14 bus jurusan Rajabasa—Lampung Barat yang terjaring operasi gabungan penguji kendaraan bermotor Dinas Perhubungan Lampung Barat (26-7) di Sumberjaya, 10 bus dinyatakan tak laik jalan untuk angkutan mudik!" ujar Umar. "Penyebabnya beragam, ada yang bannya gundul atau vulkanisasi, rem bocor, banyak pula yang kirnya mati! Semua itu bisa disimpulkan tak menjamin keamanan penumpang bus mudik Lebaran nanti!"
"Hasil pengujian operasi gabungan terhadap bus penumpang umum di Lampung Barat ini tampak lebih mencerminkan realitas kondisi bus penumpang umum di Provinsi Lampung, ketimbang pengujian lain seperti di Terminal Rajabasa!" timpal Amir. "Soalnya, pengujian di tempat lain itu memberi kesan dilakukan tebang pilih, hanya dilakukan terhadap bus yang bagus, hingga bus yang seharusnya terjaring tak laik jalan untuk angkutan mudik malah lolos dari pengujian!"
"Kalau benar demikian, jelas itu bisa membahayakan keamanan penumpang!" tegas Umar. "Tapi kecenderungan itu tampak tak mustahil, sebab dari sekian banyak kendaraan yang terjaring tak laik jalan dalam pengujian di Sumberjaya itu, tak ada tanda-tanda telah terjaring sebagai kendaraan tak laik jalan dalam operasi di Rajabasa—di mana bus-bus tersebut juga memangkal!"
"Artinya, kesungguhan pengujian laik jalan terhadap angkutan penumpang umum baik untuk mudik maupun reguler, perlu ditegaskan ulang kepada para pemimpin yang bertanggung jawab atas keselamatan umum di bidang transportasi!" timpal Amir. "Keselamatan jiwa penumpang harus lebih diutamakan dari alasan lain, di antaranya yang memang layak dikemukakan pengusaha angkutan!"
"Memang, keluhan pengusaha angkutan umum itu ada yang bisa dipahami!" tukas Umar. "Seperti kondisi angkutan umum mereka yang rusak, itu akibat parahnya kerusakan jalan yang mereka lalui!
Selain berakibat cepat rusaknya kendaraan, rusaknya jalan juga mengurangi laju bus mencapai tujuan sehingga ada trayek yang seharusnya bisa dua rit sehari, prakteknya hanya bisa dapat satu rit! Faktor kerusakan jalan itu membuat pengusaha angkutan umum merugi dari berbagai dimensi, hingga untuk mengganti ban busnya yang gundul tak mampu!" "Realitas itulah yang kurang dipahami para pejabat penguasa maupun wakil rakyat daerah yang cenderung cuma bisa menyalahkan pengusaha angkutan jika terjadi kecelakaan!" tukas Amir. "Padahal secara nyata tampak 'lingkaran setan' penyebab kecelakaan atau tak laiknya kondisi angkutan umum berporos pada kerusakan jalan yang tak kunjung diperbaiki, terutama jalan provinsi dan jalan kabupaten! Jadi, tak amannya bus mudik penyebab utamanya justru akibat lalainya penguasa dan wakil rakyat memperbaiki jalan!" ***
Selain berakibat cepat rusaknya kendaraan, rusaknya jalan juga mengurangi laju bus mencapai tujuan sehingga ada trayek yang seharusnya bisa dua rit sehari, prakteknya hanya bisa dapat satu rit! Faktor kerusakan jalan itu membuat pengusaha angkutan umum merugi dari berbagai dimensi, hingga untuk mengganti ban busnya yang gundul tak mampu!" "Realitas itulah yang kurang dipahami para pejabat penguasa maupun wakil rakyat daerah yang cenderung cuma bisa menyalahkan pengusaha angkutan jika terjadi kecelakaan!" tukas Amir. "Padahal secara nyata tampak 'lingkaran setan' penyebab kecelakaan atau tak laiknya kondisi angkutan umum berporos pada kerusakan jalan yang tak kunjung diperbaiki, terutama jalan provinsi dan jalan kabupaten! Jadi, tak amannya bus mudik penyebab utamanya justru akibat lalainya penguasa dan wakil rakyat memperbaiki jalan!" ***
0 komentar:
Posting Komentar