Kata Kunci

Blogumulus by Roy Tanck and Amanda Fazani

Dahlan Iskan Versus Pemalak!

"PEMALAK itu sebutan tak asing bagi pedagang pasar tumpah masa lalu, orang yang setiap hari mengutip recehan pada pedagang tanpa bukti tanda terima!" ujar Umar. "Atau awak angkot di suatu jurusan yang harus melemparkan koin recehan pada orang yang duduk di tepi jalan menimang-nimang batu bata di tangannya! Pemalakan, tak dilengkapi bukti transaksi!" 

"Karena itu, kalau laporan pemalakan dituntut untuk dilengkapi bukti tanda terima atau berita acara transaksi, jelas sukar dipenuhi!" timpal Amir. "Tapi, itulah yang dialami Menteri BUMN Dahlan Iskan ketika melaporkan adanya pemalakan pada BUMN ke Badan Kehormatan (BK) DPR, ia diminta memberi bukti-bukti dari pemalakan itu! Tentu saja, sulit dipenuhi!"

"Akibat tak melengkapi bukti pemalakan, Dahlan kena kick balik, diejek agar diperiksa kesehatan (jiwanya)! Juga disomasi, jika 7 kali 24 jam tak minta maaf akan dipolisikan!" lanjut Umar. "Dahlan Iskan dipojokkan, diisukan bakal kena reshuffle dari kabinet bersama Menpora Andi Mallarangeng! Untuk isu terakhir ini Dahlan menyatakan di-reshuffle alhamdulillah, tak di-reshuffle juga alhamdulillah!" 

"Di sisi lain, Koordinator Indonesian Corruption Watch (ICW) Danang Widoyoko (Kompas, 12-11) mengimbau publik mendukung Dahlan Iskan untuk membuka dan melengkapi laporannya ke BK DPR!" tegas Amir. "Menurut Danang, Dahlan Iskan telah berusaha sungguh-sungguh melengkapi laporannya ke BK DPR. Laporan berupa kronologi dan nama-nama itu bisa menjadi dasar bagi BK untuk melakukan penyelidikan dan investigasi lanjutan. 

Namun, sejauh ini BK DPR cenderung ingin menerima laporan bersih saja. BK DPR kurang kemauan politik untuk membongkar masalah, bahkan cenderung melindungi kepentingan anggota parlemen. Badan ini tak memiliki kemampuan menyelidiki dan investigasi data!" "Tak ayal, Dahlan Iskan akan mudah dikalahkan oleh tiga faktor itu—BK DPR kurang kemauan politik membongkar masalah, cenderung melindungi kepentingan anggota parlemen, dan BK DPR tak memiliki kemampuan untuk menyelidiki dan investigasi data!" timpal Umar. "Tapi itu hanya di tataran formalisme! Sedang esensinya, rakyat akan lebih percaya kebenaran laporan Dahlan Iskan! Karena pemalakan, apalagi oleh orang pintar, sukar dicari bukti transaksinya!" ***

0 komentar: