Kata Kunci

Blogumulus by Roy Tanck and Amanda Fazani

Hijrah itu Pengorbanan!

"ALMANAK Hijriah yang memakai perhitungan bulan (komariah) diberlakukan masa Khalifah Umar bin Khattab, tepatnya 1 Muharram yang bertepatan 16 Juli 662 Masehi. Penghitungan kalendernya sendiri berawal dari peristiwa hijrah Rasul Muhammad saw. dan para sahabat yang terjadi Rabiulawal 1 Hijriah atau September 622 Masehi," ujar Umar. 

"Nama-nama bulan dan penghitungan waktunya ditetapkan para sahabat berdasar petunjuk Alquran, (www.al-habib) yang juga diikuti para ulama hingga sekarang!" "Pemilihan peristiwa hijrah sebagai awal penanggalan Islam oleh para sahabat memiliki makna yang amat dalam!" tukas Amir. 

"Nadwi berkomentar, 'Ia (kalender Islam) dimulai dengan hijrah, atau pengorbanan demi kebenaran dan keberlangsungan risalah. Ia adalah ilham ilahiah. Allah ingin mengajarkan manusia bahwa peperangan antara kebenaran dan kebatilan akan berlangsung terus. Kalender Islam mengingatkan kaum muslimin setiap tahun bukan pada kejayaan dan kebesaran Islam, melainkan pada pengorbanan Nabi dan para sahabat dan mengingatkan mereka agar melakukan hal yang sama." (al-habib, idem)

"Pengorbanan Rasulullah dan sahabat dalam perjalanan hijrah dari Mekah ke Madinah itu tak terpermanai!" timpal Umar. "Sekarang, jemaah haji yang naik bus ber-AC lewat jalan mulus hotmix hampir 500 km dari Mekah ke Madinah atau sebaliknya, sampai tujuan banyak yang teler—kelelahan! Bayangkan Nabi dan para sahabat menempuh sejauh itu hanya dengan unta dan jalan kaki melintasi bukit berbatu tandus, dibakar teriknya matahari!" 

"Gambaran itu bisa dijadikan bandingan dalam introspeksi, sejauh apa pengorbanan kita demi kebenaran dan keberlangsungan risalah?" tukas Amir. "Setidaknya dalam konteks kekinian kita, pengorbanan dalam perjuangan amar makruf nahi mungkar—menegakkan kebenaran melawan kebatilan?" "Di era informasi ini, berita tentang kebatilan menguasai media, dengan semboyan komersial media, the bad news in good news!" timpal Umar. 

"Dukungan moral kita pada perjuangan melawan kebatilan, diekspresikan atau dalam hati, menuntut pengorbanan perasaan! Tapi itu justru sesuai tuntunan Islam, perjuangan dimulai pakai mulut, lalu pakai tangan (usaha), kalau tak berhasil pakailah hati (doa)! Selamat Tahun Baru Hijriah!" ***

0 komentar: