"TOKOH adat dan masyarakat Desa Agom dan Balinuraga, Way Panji, Lamsel, menandatangani perjanjian damai di Balai Keratun, Minggu, disaksikan Sekprov Lampung Berlian Tihang dan Sekkab Lamsel Ishak," ujar Umar. "Hari yang sama di Novotel, Ketua Majelis Penyimbang Adat Lampung (MPAL) Kadarsyah Irsa dan tokoh adat Bali Shri Gusti Ngurah Arya Wedakarna M.W.S. III juga bersepakat damai!"
"Esoknya, Gubernur Lampung Sjachroedin Z.P. dan Gubernur Bali I Made Mangku Pastika bersama melepas pemulangan pengungsi dari Sekolah Polisi Negara (SPN) Kemiling ke Desa Balinuraga!" timpal Amir. "Klop, perdamaian antarwarga, tokoh adat, dan Gubernur! Artinya, segala dimensi damai terpenuhi!"
"Tinggal realisasi perdamaian dengan hidup bersama rukun dan damai antarwarga kedua desa!" tegas Umar. "Untuk itu, dengan telah dibentuknya panitia bersama rekonsiliasi oleh tokoh-tokoh kedua pihak, utamanya para penanda tangan perjanjian damai, kelembagaan untuk mewadahi kegiatan bersama mengisi prosesnya sudah tersedia! Tapi itu saja tidak cukup! Apa yang harus mereka lakukan dalam proses rekonsiliasi dan kebersamaan hidup selanjutnya, jelas dibutuhkan fasilitator! Untuk itulah, Sekprov dan Sekkab sebagai fasilitator perdamaian, diharapkan menjadi fasilitator dalam realisasi perdamaian selanjutnya!"
"Posisi sebagai fasilitator realisasi perdamaian bagi Sekprov dan Sekkab otomatis—ex officio!" timpal Amir. "Tapi kegiatan apa saja mengisi usaha mempererat kerukunan dari kelompok dewasa, pemudi-pemuda, sampai belia perlu dirumuskan saksama! Kalau asal ngumpul dengan kegiatan asal ada, bisa cepat bosan!"
"Kegiatan untuk itu harus dirumuskan ahlinya, selain membangun kebersamaan juga bermanfaat dan bisa menghasilkan!" tegas Umar.
"Kelompok pemudi-pemuda, mungkin dimulai dari sejenis outbound bersama, lalu dimatangkan dalam kegiatan Tagana—Taruna Siaga Bencana! Untuk dewasa dan pemuda yang butuh pekerjaan tetap, disatukan dalam kelompok usaha bersama PNPM Mandiri! Untuk belia, disatukan dalam pramuka, dibuatkan marching band yang sederhana—alatnya cukup drum, angklung, dan suling! Kalau dari belia terpadu dalam kesatuan gerak marching band, dewasa mereka bisa kompak selalu!" ***
0 komentar:
Posting Komentar