“DARWIS, pedagang berstatus pe- gawai Keraton Yogyakarta sebagai khatib, melihat umat Islam awal Abad XX jumud—beku dan penuh amalan mistik—syirik, khurafat (takhyul), dan bidah!” ujar Umar. “Ia pun lewat jemaahnya berusaha me- murnikan ajaran pada Alquran dan Hadis! Usaha itu didukung teman-te- mannya, pada 8 Zulhijah 1330 H, atau 18 November 1912, mereka dirikan persyarikatan Muhammadiyah di Kauman, Yogyakarta! Muhammad Darwis itu K.H. Ahmad Dahlan, pendiri Muhammadiyah!”
“Berarti hari ini, 18 November 2012, satu abad usia Mu- hammadiyah di almanak masehi! Pada almanak hijriah, 103 tahun!” timpal Amir. “Usia dewasa menggumul dialektika perjuangan menjawab tantangan zaman! Dewasa sebagai gerakan Islam, dewasa da- lam gerakan dakwah amar makruf nahi mungkar, dan dewasa dalam gerakan tajdid—purifikasi dan re- formasi!” “Sepanjang sejarahnya, Muhammadiyah amat menonjol dengan gerakan tajdid—purifikasi (pemurnian) ajaran Islam!” tegas Umar.
“Juga tajdid reformasi, pembaruan cara mengelola pendidik- an, penyantunan fakir-miskin dan anak yatim, pengelolaan zakat, rumah sakit, dan pelaksanaan berbagai ibadah! Se- mua itu sejalan dengan membangun sekolah dari PAUD, TK, sampai akademi dan universitas di seantero pelosok negeri, hingga Muhammadiyah jadi organisasi Islam modern terbe- sar di dunia!” “Seabad Muhammadiyah memang luar biasa!” timpal Amir.
“Dari perannya mengekspresikan perjuangan bang- sa sejak era perintis sampai kemerdekaan dengan parti- sipasi laskar pandu Hizbul Wathan yang sering disebut sebagai asal Panglima Besar Jenderal Sudirman!” “Seiring itu, Muhammadiyah di semua jenjang kepengu- rusan aktif menggumuli dan mencari solusi isu-isu strate- gis pada skala masing-masing!” tegas Umar.
“Terakhir, Pengurus Pusat Muhammadiyah mengajukan uji materi UU No. 22/2001 tentang Migas, hasilnya MK membubarkan Badan Pelaksana (BP) Migas! Menurut pengamat Migas Kurtubi (Metro TV, 13-11) BP Migas menjual amat murah gas ladang Tangguh dengan kontrak 25 tahun!” “Meski demikian, tetap ada catatan untuk seabad usia - nya ini,” tukas Amir. “Yakni, perlu perhatian pada ba- nyak bangunan sekolah Muhammadiyah yang kondisinya masih seperti sekolah Laskar Pelangi! Selamat masuk ke abad kedua, Muhammadiyah!” ***
0 komentar:
Posting Komentar