“BPK—Badan Pemeriksa Keuangan—Rabu (31-10) menyingkap sedikit tirai megakorupsi proyek pusat olahraga Hambalang yang merugikan negara Rp243,66 miliar dari nilai proyek Rp2,5 triliun!” ujar Umar. “Hanya sedikit korupsi yang diperlihatkan karena data itu baru hasil audit investigasi BPK tahap I, baru sebatas aliran dana satuan besar, puluhan, dan ratusan miliar! Aliran dana sekunder, tersier, dan seterusnya dilakukan pada tahap II.”
“Meskipun baru tersingkap sedikit, kepastian ada kerugian negara sebesar itu sudah cukup untuk membuat tercengang!” timpal Amir. “Di tengah rakyat kebanyakan yang kian tersengal oleh beban hidup yang terus tambah berat, terkait proyek ini prestasi olahraga nasional di tingkat dunia juga jeblok terus, megakorupsi itu betul-betul membuat rakyat sesak napas!”
“Terpenting, meskipun KPK menyatakan hasil audit investigasi BPK tak memengaruhi penyidikan mereka atas kasus Hambalang karena KPK telah memiliki bukti-bukti sendiri yang kuat buat proses hukum, hasil audit BPK itu ternyata tak bertentangan dengan arah penyidikan KPK!” tegas Umar. “Setidaknya DPR bisa melihat relevansi pengusutan kasus Hambalang oleh KPK—meskipun sejauh ini dengan hasil audit itu pimpinan BPK baru bisa menyebut keterlibatan menteri-menteri dalam kasus tersebut sebatas pembiaran dan lalai! Cenderung diperingan!”
“Meskipun demikian, kita tetap salut pada BPK yang telah mengungkap arus besar penyimpangan dana lewat pelanggaran prosedur sehingga mengalir ke pihak-pihak yang seharusnya tak menerimanya!” timpal Amir. “Antara lain, seperti disebutkan anggota BPK Ali Masykur Musa, perintah membayar Rp217,13 miliar uang muka proyek, padahal pekerjaan belum dilaksanakan dan bukti pelaksanaan pekerjaan belum diverifikasi pejabat yang berwenang! Demikian pula uang muka proyek pada PT Adi Karya sebesar Rp189,44 miliar, maupun pada subkontraktor PT Dutasari Citralaras, yang komisarisnya istri ketua umum sebuah partai besar, sebesar Rp63,30 miliar!”
“Enak amat mereka mengeruk dana yang tidak semestinya mereka terima sebesar puluhan bahkan ratusan miliar itu sekali genjot!” entak Umar. “Mending kalau proyek yang dikerjakan baik! Sedangkan ini, bangunan proyeknya berkali-kali runtuh! Itu penyebab tudingan korupsi Hambalang dari Nazarudin—terpidana kasus wisma atlet—diseriusi KPK!” ***
0 komentar:
Posting Komentar