"POLEMIK justru menghentikan perencanaan jembatan Selat Sunda (JSS) setelah keluarnya Perpres No. 86/2011 tentang Pengembangan Kawasan Strategis dan Infrastruktur Selat Sunda, 2 Desember 2011!" ujar Umar. "Perpres terdiri dari 33 pasal itu membentuk Dewan Pengembangan, Dewan Pengarah, dan Badan Pelaksana! Dewan Pengarah diketuai Menko Perekonomian, Wakil Ketua Menko Polhukam, Ketua Harian Menteri PU dan wakilnya Menteri Perhubungan, beranggota 23 pejabat, semua menteri terkait dan pejabat utama, serta dua gubernur—Banten dan Lampung!"
"Ujungnya, Rakor Gubernur Sumatera 20 Maret 2013 mengusulkan ke Presiden agar direalisasi persiapan pembangunan kawasan strategis dan infrastruktur jembatan Selat Sunda!" tukas Amir. "Usul rakor itu mengingatkan dewan dan badan pembangunan JSS bentukan perpres untuk menjaga JSS jangan sampai menjadi singkatan dari janji sia-sia!"
"Ujungnya, Rakor Gubernur Sumatera 20 Maret 2013 mengusulkan ke Presiden agar direalisasi persiapan pembangunan kawasan strategis dan infrastruktur jembatan Selat Sunda!" tukas Amir. "Usul rakor itu mengingatkan dewan dan badan pembangunan JSS bentukan perpres untuk menjaga JSS jangan sampai menjadi singkatan dari janji sia-sia!"
"Untuk groundbreaking—memulai pekerjaan konstruksi—tahun 2014 seperti dijanjikan Ketua Dewan Pengarah, yang waktunya kurang dari dua tahun, kayaknya harus dikejar dengan langkah ekstra!" timpal Umar. "Sebab, hanya untuk menyiapkan feasibility study (FS) kawasan strategis JSS di Banten dan Lampung, menurut Agung R. Prabowo dari mitra strategis konsorsium Pemprov Banten-Lampung, perlu waktu dua tahun! Jadi, waktu kian sempit!"
"Padahal, di lain sisi, banyak hal yang masih perlu kajian saksama untuk penyiapan rancang bangunnya!" tegas Amir. "Wakil Menteri PU Hermanto Dardak menyatakan banyak aspek yang masih terus dikaji terkait rancang bangun JSS, mulai angin, gempa tektonik, gempa vulkanik, sesar bumi di sekitarnya, lalu pilihan teknik fondasi yang akan digunakan!"
"Semua itu masih terkait masalah teknis!" ujar Umar. "Masalah prinsip yang semula sempat terbayang belakangan malah jadi kabur, yakni investornya! Dengan polemik yang merebak di pusat seputar sumber dana proyek JSS yang sejak awalnya tegas bukan dari APBN, tapi ada yang menyerempetkan ke APBN, para investor malah jadi bingung! Kata Agung Prabowo, para investor dari Jepang, China, Amerika Serikat, dan Korea yang semula siap, kini jadi tak jelas kabarnya! Sempat putus komunikasi! Usulan Rakor Gubernur itu relevan mengingatkan Presiden, agar JSS tak jadi 'Janji Sia-Sia'!" ***
"Padahal, di lain sisi, banyak hal yang masih perlu kajian saksama untuk penyiapan rancang bangunnya!" tegas Amir. "Wakil Menteri PU Hermanto Dardak menyatakan banyak aspek yang masih terus dikaji terkait rancang bangun JSS, mulai angin, gempa tektonik, gempa vulkanik, sesar bumi di sekitarnya, lalu pilihan teknik fondasi yang akan digunakan!"
"Semua itu masih terkait masalah teknis!" ujar Umar. "Masalah prinsip yang semula sempat terbayang belakangan malah jadi kabur, yakni investornya! Dengan polemik yang merebak di pusat seputar sumber dana proyek JSS yang sejak awalnya tegas bukan dari APBN, tapi ada yang menyerempetkan ke APBN, para investor malah jadi bingung! Kata Agung Prabowo, para investor dari Jepang, China, Amerika Serikat, dan Korea yang semula siap, kini jadi tak jelas kabarnya! Sempat putus komunikasi! Usulan Rakor Gubernur itu relevan mengingatkan Presiden, agar JSS tak jadi 'Janji Sia-Sia'!" ***
0 komentar:
Posting Komentar