DENGAN suara lantang dan tegas mahasiswa yang diberi kesempatan pertama bicara dalam Pusiban Agung di Pascasarjana UBL Kamis pekan lalu menyebut premanisme sebagai penghambat utama investasi di Lampung!
"Itu das sein, kenyataan!" tegas Umar.
"Semua investasi besar di Lampung yang investornya hengkang meninggalkan investasinya bernilai triliunan rupiah, penyebab utamanya konflik berlatar premanisme!"
"Artinya sang mahasiswa berani menyebutkan realitas penghambat investasi yang sebenarnya bersamaan dengan penghambat klasik, seperti infrastruktur buruk, birokrasi yang korup berbelit, dan lain-lain!" tukas Amir.
"Ciri premanisme bersifat universal, yakni ada kelompok determinan (wak geng) yang selalu memaksakan kehendak, beroperasi mencari keuntungan buat kelompoknya! Kelompok ini bisa memakai jubah dan legalitas apa saja!
Mereka mencapai tujuan dengan mekanisme ancaman dan praktik kekerasan! Istimewanya, mereka lihai memanipulasi situasi bahkan hukum untuk mencapai tujuannya sehingga perusahaan sebesar apa pun tempat kanker ini bersarang, takkan mampu bertahan! Seperti kanker, menjadi vonis mati bagi perusahaan tempat premanisme tersebut bersarang!"
"Sejauh ini di Lampung, belum ada operasi yang berhasil mengeluarkan kanker tersebut dari tubuh tempatnya bersarang!" sambut Umar. "Sebaliknya, dengan eksistensi mereka berdasar pada hak berserikat yang dilindungi konstitusi, kelompok sejenis malah sering berhasil menyudutkan pihak pengusaha dan polisi dengan tudingan melanggar HAM!
Lewat tudingan itu polisi ketakutan dan angkat kaki dari perlindungan lokasi usaha pembayar pajak yang sebelumnya mereka kawal itu! Akibatnya, kelompok determinan bukan saja menguasai lokasi usaha secara lebih leluasa, malah mereka bakar pun pabrik dan fasilitas perusahaan itu polisi tak berani tuntas mengusutnya!"
"Celakanya, premanisme itu justru sering dapat angin dari pemerintah, yang oleh mahasiswa tadi disebut acap melakukan intervensi!" tukas Amir. "Dalam sebuah kasus, oknum penguasa menjanjikan investor baru—mengeliminasi posisi investor yang tengah dirongrong itu! Bahkan pejabat itu juga secara terbuka memberi bantuan berbagai fasilitas terkait usaha mendorong kepergian investor dari lahan usahanya!" ***
0 komentar:
Posting Komentar