"NILAI investasi di Lampung 2012 Rp3,4 triliun, naik lebih 50% dari 2011!" ujar Umar. "Persentase kenaikannya aduhai! Tapi dilihat dari investasi nasional 2012 sebesar Rp340 triliun, capaian itu cuma 1% saja dari prestasi nasional! Bahkan jauh di bawah rata-rata 33 provinsi—Rp10 triliun!
Realitas itu layak mendorong para pemimpin mencari tahu tantangan penghambat investasi ke Lampung!"
"Nilai investasi itu cuma dihitung yang masuk! Coba dikurangi yang keluar, juga divestasi dengan penurunan kegiatan, bisa jadi nilai investasinya malah minus, alias negatif!" timpal Amir.
"Dalam tiga tahun terakhir sejak 2010, PT AWS pengelola 16.250 hektare tambak udang ultramodern dengan fasilitas bernilai investasi riil lebih Rp10 triliun, angkat kaki akibat lokasi usahanya tidak kondusif! Disusul PT BSMI meninggalkan ribuan hektare kebun sawit dan pabrik beserta fasilitasnya senilai lebih Rp2,5 triliun!
Lalu PT Silva Inhutani memberhentikan 3.000-an buruhnya karena lahan hutan tanaman industri (HTI)-nya diduduki perambah, yang membabat tanaman albasia lebih besar dari paha!"
"Semua tantangan itu terkait 'modus lama' era reformasi, gerakan massa yang gagal diantisipasi dan diatasi oleh pemerintahan negara!" tukas Umar.
"Untuk itu, selain penyakit lama birokrasi berbelit yang belum sembuh, tantangan dengan 'modus baru' tetap harus diwaspadai, semisal politisasi menyerimpung jalannya usaha atas investasi milik seorang politisi, berlatar persaingan di panggung politik!"
"Gejala ke arah itu yang mulai terlihat bisa menjadi tantangan berat investasi di Lampung, karena jika modus baru itu bisa menjatuhkan sebuah grup investasi bisnis seorang politisi, sekaligus politisinya jatuh, grup-grup investasi bisnis lain milik politisi tinggal menunggu giliran untuk dikerjai!" sambut Amir.
"Padahal, terjunnya para pengusaha ke dunia politik merupakan gejala sehat bagi dunia politik seperti di negara maju! Sebab, para pengusaha itu terjun ke politik bukan untuk cari makan dari politik, melainkan dengan dukungan finansialnya yang cukup mereka mengabdikan diri pada bangsa dan negaranya!"
"Karena itu, para pemimpin di Lampung layak mewaspadai bertambahnya variabel tantangan penghambat investasi!" tukas Umar. "Di sisi lain, kalangan politisi agar bersaing elegan, tak menghalalkan segala cara untuk menjatuhkan pesaing di panggung politik!" ***
0 komentar:
Posting Komentar