"MENURUT Badan Pusat Statistik Lampung, Nilai Tukar Petani (NTP) Lampung Februari 2013 turun 0,32% posisinya secara nasional menjadi peringkat 23 dari 32 provinsi!" ujar Umar.
"Padahal kata kamu, NTP Lampung peringkat pertama nasional! Mana yang benar?"
"BPS Lampung benar, dengan turun 0,32% pada Februari 2013, peringkat Lampung secara nasional dalam fluktuasi NTP pada Februari 2013 itu di urutan 23!" jawab Amir.
"Tapi NTP Lampung yang tercatat 124,37 pada Februari 2013, merupakan NTP tertinggi atau peringkat teratas dari 32 provinsi! NTP seluruh provinsi Februari 2013 belum bisa didapat, tapi dari NTP Januari 2013 diketahui, NTP Nasional (rata-rata provinsi) 105,67. Peringkat dua DI Yogyakarta 116,98. Di Jawa cuma Jawa Timur yang NTP-nya dibawah nasional, 103,35."
"Di bawah DI Yogyakarta siapa?" kejar Umar.
"Jawa Barat 111,26, Banten 110,51, dan Jawa Tengah 106,45!" jelas Amir. "Kedekatan dengan Ibu Kota sebagai konsumen produk pertanian maupun sumber kebutuhan petani, tampak memberi nilai lebih bagi NTP Petani! Seperti produk pertanian untuk konsumsi baik pangan maupun holtikultura, harganya di lapangan selalu terkondisi oleh harga terakhir di pasar Ibu Kota! Sebaliknya kebutuhan yang harus dibayar petani, harganya tergantung kelancaran pasokan dari sentra produk industrial!"
"Asumsi itu terbukti, ketika cuaca ekstreem pada puncaknya Januari 2013, ketika truk-truk dari Lampung terhambat di Bakauheni dan truk dari Jakarta terhambat di Merak, NTP Lampung anjlok sampai 1 persen!" timpal Umar.
"Sedang pada Februari meski cuaca ekstreem belum berakhir tapi pelayaran sudah lebih baik, turunnya NTP Lampung cuma 0,32%. Itu pun terjadi, akibat harga yang harus dibayar petani masih naik 0,69%, diperkirakan karena jalan transpor lokal untuk pasokan makin buruk!"
"Untuk menjaga NTP Lampung tidak merosot terus, dengan prinsip NTP sebagai indikator kesejahteraan petani, perlu langkah seksama Pemprov dan semua Pemkab mempertahankan NTP Lampung tetap di peringkat pertama nasional!" tegas Amir.
"Hal terpenting untuk itu mempercepat perbaikan jalan provinsi dan jalan kabupaten se-Lampung agar ongkos transpor penjualan produksi dan pasokan kebutuhannya bisa memberi benefit bagi petani! Tak lagi membuat petani defisit!" ***
0 komentar:
Posting Komentar