Kata Kunci

Blogumulus by Roy Tanck and Amanda Fazani

Pendidikan Akhlak Antikorupsi!

"PENDIDIKAN akhlakul kharimah itu luas sekali, dari adab beragama sampai sopan santun dalam pergaulan sehari-hari!" ujar Umar. "Maka itu, kalau kerusakan akhlak dewasa ini yang paling menonjol terkait korupsi hingga membuat politik sebagai mesin demokrasi dan pemerintahan negeri ini membusuk—political decay—pendidikan akhlak pun perlu penajaman dalam memperkuat sikap antikorupsi!" "Ibarat akhlakul kharimah itu susu sebelanga, korupsi itu setitik nila yang merusaknya!" timpal Amir. "Menghabisi korupsi yang 'setitik nila' itu penting untuk menyelamatkan 'susu sebelanga' idealitas moral bangsa!" "Bahwa korupsi itu nila setitik dalam arti hanya menginfeksi lapisan tipis elite yang menyalahgunakan kekuasaan, bisa dilihat pada hasil survei Badan Pusat Statistik (BPS) 1—15 November 2013—dirilis 2 Januari 2014—dengan Indeks Perilaku Anti-Korupsi (IPAK) Indonesia 2013 sebesar 3,63 dari skala 0 sampai 5, yang berarti sikap masyarakat Indonesia antikorupsi!" tegas Umar. "Kriterianya, nilai IPAK 0+1,25 sangat permisif, 1,26-2,50 permisif, 2,51-3,75 antikorupsi, 3,76-5,00 sangat antikorupsi!"

"Ironisnya, elite yang terinfeksi korupsi itu dari kelompok berpendidikan di atas SLTA yang IPAK-nya 3,94, masuk kategori sangat antikorupsi," kata Amir. "Jadi, yang terinfeksi korupsi justru kelompok yang sangat antikorupsi—nila setitik yang merusak citra akhlak seluruh bangsa!" "Masalahnya, nila yang setitik itu telah mencemari susu sebelanga! Pendidikan akhlak antikorupsi pun harus menambah ketahanan susu dari kontaminasi nila, sembari mengeliminasi nila dari susu!" tegas Umar. "Menambah ketahanan susu dari nila itu tentu dengan memperkuat unsur-unsur akhlakul kharimah lewat pendidikan formal dan kultural edukatif lewat media! Di lain sisi, mengeliminasi unsur tercela penyubur korupsi!"

 "Penguat akhlakul kharimah menurut cyberdakwah.com menanamkan sifat-sifat terpuji, seperti jujur, sabar, adil, bijaksana, amanah, rendah hati, welas asih kepada sesama, peka terhadap lingkungan, dan toleran atas perbedaan!" timpal Amir. "Itu dilengkapi www.masjidjami-alittihad dengan sidik (benar), tolong-menolong, memaafkan, kerja keras, silaturahmi!" "Sejalan itu tentu menghabisi sifat-sifat tercela yang mendorong perilaku korupsi, seperti dusta, menipu, curang, memalsu, ria, takabur, tamak, mubazir, suuzan, dan bakhil!" tukas Umar. "Di pendidikan semesta terpenting dari semua itu adalah keteladanan, baik dari guru, orang tua, dan utamanya dari para pemimpin!" ***

0 komentar: