Kata Kunci

Blogumulus by Roy Tanck and Amanda Fazani

Jokowi, Perlu Revolusi Mental! (3)


"AKHIRNYA, dari mana revolusi mental itu dimulai?" tukas Umar. "Menurut Jokowi, dari masing-masing kita sendiri! Dimulai dengan lingkungan keluarga dan tempat tinggal serta lingkungan kerja, kemudian meluas menjadi lingkungan kota dan lingkungan negara!" 

"Dari paparan konsep revolusi mental itu tergambar apa yang dilakukan Jokowi jika terpilih jadi presiden!" tegas Umar. "Dan itu bertolak dari pandangan Jokowi, dalam pembangunan bangsa saat ini cenderung diterapkan prinsip-prinsip liberalisme yang tak sesuai dan kontradiktif dengan nilai, budaya, dan karakter bangsa Indonesia! Karena itu, sudah saatnya untuk melakukan koreksi!"

"Koreksi pilihan Jokowi bukan dengan menghentikan proses reformasi yang sudah jalan, tapi dengan mencanangkan revolusi mental!" timpal Amir. "Dalam revolisi itu diciptakan paradigma, budaya politik, dan pendekatan nation building baru yang lebih manusiawi, sesuai budaya nusantara, bersahaja, berkelanjutan!" 

"Operasional revolusi mental itu dikemas dalam praksis ajaran Bung Karno Trisakti!" ujar Umar. "Dengan begitu, jelas apa yang harus dilakukan! Dalam menegakkan kedaulatan politik, seiring tegaknya kedaulatan negara, penegakan keaulatan rakyat sesuai sila keempat Pancasila menuntut proses mewujudkannya!" 

"Proses dimaksud bertolak dari usaha mendorong aktualisasi kepentingan rakyat di lembaga perwakilan!" tukas Amir. "Itu dilakukan dengan mengoreksi mentalitas wakil rakyat yang selama ini cenderung untuk lebih mengutamakan kepentingan pribadi mereka dengan mengesampingkan kepentingan rakyat! 

Cara benar mengabdi kepentingan rakyat itu menjadi tanggung jawab perjuangan wakil rakyat pendukung pemerintah! Perjuangan itu akan menjadi denyut nadinya revolusi mental!" "Kemandirian dalam ekonomi bertolak dari ketahanan pangan dan energi!" sambut Umar. 

"Kemandirian pangan, dalam arti bahan pangan pokok rakyat, bisa dicukupi produksi dalam negeri, impor tinggal suplemen dan bukan lagi ketergantungan mutlak seperti selama ini, butuh satu dekade untuk mencapainya!" 

"Harus bisa satu dekade dengan membuat program yang terukur tahapannya! Itu arus balik dari satu dekade yang lalu, dengan 40 komoditas pertanian/pangan masuk daftar ketergantungan impor!" tegas Amir. "Juga kemandirian energi, setidaknya listrik harus dipenuhi satu dekade lewat membangun pembangkit panas bumi yang sudah diketahui lokasi dan kapasitasnya!" (habis) ***

0 komentar: