Kata Kunci

Blogumulus by Roy Tanck and Amanda Fazani

Soal Nasionalisasi Aset Asing!


"RUPANYA ada keresahan Presiden SBY yang tak tertampung dalam pidatonya di forum resmi sehingga harus ia unggah ke media sosial Youtube!" ujar Umar. "Salah satunya yang diunggah Rabu (7/8), SBY menegaskan, 'Kalau ada seorang capres yang berkukuh akan menasionalisasi aset asing, saya tidak akan memilihnya, tidak akan mendukungnya, karena saya tahu risikonya, itu membawa malapetaka bagi Indonesia!" 

 "Menurut detik.com (8/5), capres yang paling sering menyatakan nasionalisasi aset asing adalah Prabowo Subianto!" timpal Amir. "Dengan begitu, detik.com menduga SBY mengisyaratkan untuk tidak berkoalisi dengan Partai Gerindra yang mengusung capres Prabowo."

"Terlepas dari arah koalisi Partai Demokrat yang dipimpin SBY untuk Pilpres 2014, nasionalisasi aset asing di Indonesia jelas mengundang reaksi keras pemerintah negara-negara asal pemilik aset dan lembaga-lembaga internasional!" tegas Umar.

 "Akibatnya bisa kena sanksi internasional blokade ekonomi sehingga ekonomi Indonesia terkucil! Kalau hal itu terjadi, jelas menjadi malapetaka bagi Indonesia seperti dikhawatirkan SBY!" "Padahal ekonomi Indonesia secara absolut telah terintegrasi dalam ekonomi dunia!" timpal Amir.

 "Belum lagi tindakan balasan membekukan semua aset dan rekening Indonesia di luar negeri, seperti dialami Iran saat diblokade Barat! Sistem keuangan negerinya terseok, warga mengalami kesulitan ekonomi fatal!" "Malapetaka itu harus dihindarkan!" tegas Umar. 

"Kita pernah menasionalisasi aset asing, tapi konteksnya berbeda! Nasionalisasi dulu atas aset perusahaan Belanda dari perkebunan, pertambangan, kereta api dan sebagainya, sebagai realisasi kemerdekaan Indonesia! Sedang kini, tak ada alasan yang bisa diterima dunia untuk nasionalisasi aset asing!" "Mendiang Presiden Venezuela Hugo Chavez yang terkenal penganut sosialisme garis keras pun hanya menempuh jalan renegosiasi pembagian saham dan bagi hasil pertambangan asing di negerinya!" timpal Amir. 

"Hasilnya, Chavez mendapat apa yang diinginkan dan dunia menaruh hormat padanya!" "Karena itu, lebih tepat seorang capres mengadakan pendekatan dengan para duta besar guna membina hubungan setara, agar saat terpilih nanti lebih mudah bicara menyelesaikan masalah!" tegas Umar. "Dengan kesetaraan seperti Chavez, tanpa jadi kacung asing pun tujuan menguasai kembali secara efektif kekayaan bangsa bisa tercapai!" ***

0 komentar: