Kata Kunci

Blogumulus by Roy Tanck and Amanda Fazani

Pesan Buya, Jalankan Trisakti!


"KEPADA Jokowi yang sowan ke rumahnya di Yogyakarta, mantan Ketua Umum Muhammadiyah Buya Syafii Maarif Sabtu (3/5) berpesan agar menjalankan Trisakti ajaran Bung Karno!" ujar Umar. "Trisakti dimaksud berdaulat dalam politik, berdikari dalam ekonomi, dan berkepribadian dalam budaya!" "Ajaran Trisakti diuraikan dalam Pidato Kenegaraan Presiden Soekarno 17 Agustus 1964 yang terkenal dengan judul Vivere Pericoloso--menyerempet-nyerempet bahaya!" sambut Amir. 

"Pada 1964 itu Indonesia baru menyelesaikan serangkai prestasi dan langkah bersejarah! Sukses sebagai penyelenggara Asian Games IV, tuan rumah konferensi sedunia negara-negara Dunia Ketiga (New Emerging Forces--kelompok di luar kapitalisme(Dunia I) dan di luar komunis (Dunia II), dengan pesta olah raga negara-negara Dunia Ketiga (Ganefo), serta Irian Barat kembali ke NKRI pada 1 Mei 1963!"

"Betapa bangga bangsa Indonesia atas semua prestasi waktu itu!" tegas Umar. "Namun semua prestasi yang merupakan implementasi proklamasi kemerdekaan bangsa kita itu bersinggungan dengan kepentingan asing, terutama kolonialisme dan kapitalisme hingga Indonesia harus keluar dari PBB--itulah esensi vivere pericoloso--realitas pengemas Trisakti!" 

"Para sesepuh yang pernah mengalami suasana kebatinan pencetus Trisakti itu, bisa merasakan kondisi bangsa kita dewasa ini menyimpang dari patokan implementasi kemerdekaan tersebut!" timpal Amir. 

"Kecondongan politik luar negeri ke arah tertentu, hingga ada sinisme Indonesia negara bagian ke 51 dari AS, ekonomi dari pangan dan sektor pertanian, pertambangan, industri hingga sektor keuangan yang mutlak tergantung pada asing, merupakan realitas yang meresahkan para sesepuh bangsa, hingga mengingatkan relevansi Trisakti!" 

"Ditambah lagi kepribadian dengan jangkarnya sikap tenggang rasa di kalangan elite bangsa telah hancur-lebur terlumat oleh budaya korupsi!" tukas Umar. "Lengkaplah keharusan kita untuk menjalankan Trisakti!" "Sebagai pintu masuk ke Trisakti mungkin lewat ekonomi, yang kondisinya paling parah dewasa ini!" tegas Amir. 

"Di sektor pangan 39 komoditas pertanian kita impor tambah bulan terakhir pembebasan bea masuk impor biji kakao! Pertambangan lebih 75% dikuasai asing! Telekomunikasi lebih 50% dikuasai asing, juga 51% modal perbankan nasional dikuasai asing! Dan lain-lain lagi yang menempatkan Trisakti sebagai jalan keluar paling ideal saat ini!" ***

0 komentar: