Kata Kunci

Blogumulus by Roy Tanck and Amanda Fazani

'Perang Bintang' di Pilpres 2014!


"DUKUNGAN para jenderal purnawirawan terhadap capres Prabowo Subianto, hal yang semestinya, seperti dari Yunus Yosfiah, mantan menteri penerangan era Habibie, yang dia katakan ke wartawam!" ujar Umar. "Tapi di belakang pasangan Jokowi-JK ternyata juga banyak jenderal pensiunan mendukung, tegas Sutiyoso, (Kompas.com, 22/5). Hingga, terjadilah 'perang bintang' pada Pilpres 2014!" 

 "Bahkan Sutiypso, Ketua Umum Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI) mengklaim lebih banyak jenderal yang berada di balik pasangan Jokowi-JK, ketimbang pasangan Prabowo-Hatta!" timpal Amir. "Hal itu dia ungkapkan menyusul keputusan partainya resmi mendukung pasangan Jokowi-JK. Sutiyoso menyebut para jenderal di balik PKPI yang mendukung Jokowi-JK antara lain, mantan Kepala BIN Hendro Priyono, mantan Kepala BAIS Zainuddin, mantan KSAL Suparno, mantan KSAU Sutria Tubagus, mantan Kapolri Bimantoro dan Da'i Bachtiar!"

"Namun Sutiyoso mengingatkan, hal itu bukanlah sinyalemen perpecahan!" tukas Umar. "Menurut dia, hanya soal pilihan. Karena itu, mari berlomba secara fair, siapa yang menang kita hormati, tegas dia. Tentu kita berharap semua berjalan lancar dan jujur!" 

 "Terbaginya dukungan dari setiap segmen masyarakat pada kedua pasangan capres-cawapres merupakan hal yang wajar!" tegas Amir. "Bukan hanya di kalangan jenderal purnawirawan, juga di kalangan ulama sampai buruh, hal itu tak terhindar yang justru memperseru kompetisinya!" 

 "Apalagi kalau tim sukses kedua pasangan bekerja efektif, setiap hari bisa terjadi perkembangan baru, kelompok mana berhasil dirangkul siapa!" timpal Umar. "Semakin dekat ke hari pencoblosan, hasil rangkulan pada kesempatan terakhir itu berpengaruh pada perolehan suara!" 

 "Namun rangkul-merangkul langsung kelompok tertentu begitu aspeknya sama dengan penjualan langsung yang hasilnya justru terbatas pada masifnya jaringan sales dan kemampuannya meyakinkan customer!" tukas Amir. "Belum lagi faktor waktu yang terbatas, bisa lebih terbatas pula hasilnya!"

 "Untuk 'penjualan' politik yang dibatasi waktu cukup ketat, penjualan terbuka lewat promosi keunggulan produk yang sesuai dengan kebutuhan customer, bisa lebih efektif!" tegas Amir. "Apalagi untuk 'penjualan' tokoh, kesesuaian kepribadian dirinya dengan customer menjadi hal penting! 

Karena pemilu merupakan proses identifikasi diri ke dalam kelompok yang sesuai dengan dirinya--orang tak masuk kelompok asing yang tak dia kenal!!" ***

0 komentar: